Senin 12 Sep 2016 05:52 WIB

PM Prancis Peringatkan Kemungkinan Serangan Baru 

Rep: Puti Almas/ Red: Israr Itah
Perdana Menteri Prancis Manuel Valls.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Prancis Manuel Valls.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Prancis Manuel Valls mengatakan ada kemungkinan serangan baru terjadi di negaranya, Ahad (11/9). Meski demikian, bukan berarti cara yang tepat dengan meningkatkan keamanan seketat-ketatnya, seperti ide dari mantan presiden Nicola Sarkozy. 

Paris, sebagai Ibu Kota Prancis berada dalam situasi siaga sepanjang pekan lalu setelah pasukan negara mengatakan akan membongkar sel teroris. Gerakan ini disebut menggagalkan upaya aksi terorisme di sebuah stasiun kereta api oleh kelompok militan tertentu. 

"Setidaknya dalam pekan ini pasukan keamanan berhasil menggagalkan dua kemungkinan serangan," ujar Valls dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Prancis. 

Ia juga mengatakan saat ini sekitar 15 ribu orang telah berada dalam pengawasan polisi karena diduga terkait dengan kelompok radikal. Prancis, kata dia, harus mengantisipasi segala kemungkinan agar serangan terkait terorisme yang menimbulkan banyak korban jiwa tidak terjadi. 

"Akan ada serangan baru, akan ada korban yang tidak bersalah dan ini harus saya katakan dengan jujur kepada seluruh warga Prancis," jelas Valls. 

Sebelumnya, Sarkozy mengusulkan agar Prancis memiliki pengadilan dan penjara khusus yang menangani orang-orang terkait dengan kelompok militan. Ia mencontohkan penjara Guantanamo yang ada di Amerika Serikat (AS) sebagai bentuk yang tepat untuk mencegah serangan teroris yang terjadi di negara itu sejak tahun lalu. 

"Hal ini sepertinya tidak tepat karena itu berarti kami harus menciptakan hukum baru yang mungkin bertentangan dengan prinsip negara," kata Valls menambahkan.

 

sumber : REUTERS
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement