Selasa 13 Sep 2016 09:02 WIB

Empat Reaktor Nuklir Korsel Ditutup Sementara karena Gempa

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bilal Ramadhan
Salah satu reaktor nuklir di Korea Selatan
Foto: AP
Salah satu reaktor nuklir di Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) menutup empat reaktor nuklir pasca dua gempa bumi mengguncang negara itu. Penutupan reaktor dilakukan pada Selasa (13/9) pagi waktu setempat sebagai tindakan pencegahan bahaya.

Menurut Badan Meteorologi Korsel, gempa bumi berkekuatan 5,1 dan 5,8 skala richter (SR) terjadi pada Senin (12/9) di wilayah Gyeongju. Gempa sebesar 5,8 SR adalah gempa terkuat yang pernah tercatat di Korsel.

"Ini adalah gempa terkuat di Korea Selatan, guncangannya terasa di seluruh negeri," ujar pejabat Korea Meteorological Administration (KMA), Yoo Yung Gyu, dikutip dari Strait Times.

Korsel menutup empat reaktor milik negara yang dikelola oleh Korea Hydro and Nuclear Power (KHNP), bernama Wolsong No 1, Wolsong No 2, Wolsong No 3, dan Wolsong No 4. Seluruhnya memiliki kapasitas 2.779 megawatt.

Belum jelas kapan keempat reaktor ini akan dioperasikan kembali. Situs KHNP mengatakan saat ini sudah ada total tujuh reaktor yang ditutup akibat gempa bumi.

Namun KHNP juga menyatakan reaktor nuklir lokal lainnya masih berjalan dengan normal. KHNP yang dimiliki perusahaan BUMN Korsel, Korea Electric Power Corp (Kepco), saat ini mengoperasikan 25 reaktor nuklir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement