REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawagub PKS Mardani Ali Sera menilai, kawasan permukiman nelayan Muara Angke disebut berpotensi menjadi wilayah dengan konsep desa ekowisata. Oleh karena itu, masyarakat harus berupaya membangun keunikannya sendiri, satu keunikan yang bisa digali di kawasan hutan Mangrove adalah bersama-sama membangun desa wisata nelayan.
"Yang bisa mengubah nasib kita adalah kita sendiri,'' jelas Mardani, saat dialog dengan masyarakat nelayan, di Kawasan Hutan Mangrove, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (12/9)
Menurut pria yang kerap disapa Bang Mardani ini, kawasan pesisir pantai memiliki beberapa keunggulan dibandingkan daerah pada umumnya. Misalnya, udara yang segar, hasil laut yang murah dan melimpah, hingga suasana yang berbeda karena langsung menghadap lautan lepas.
Hal inilah yang menurutnya menjadikan Muara Angke sangat berpotensi sebagai Desa Ekowisata Nelayan. "Oleh karena itu, saya mendorong agar masyarakat nelayan perlu mendapat perhatian lebih, karena kehidupan masyarakat nelayan bergantung dengan kesehatan laut," ucap dia.
Mardani pun mengapresiasi langkah Riskandar, inisiator Komunitas Mangrove Muara Angke, yang bersama anak-anak nelayan membangun hutan mangrove secara mandiri, sehingga laut di Muara Angke semakin bersih dan sehat. Ia menyebut Riskandar sebagai pahlawan, yang dengan kesadarannya memperluas hutan Mangrove.
''Makin bagus, makin sehat hutan mangrove, makin sehat lautnya, makin banyak ikannya, makin sejahtera nelayannya. Maka umat makin kuat," tutupnya.