REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Para jamaah haji berisiko tinggi (risti) asal Kabupaten Malang menjalani rangkaian ibadah haji dengan lancar. Kepala Kemenag Kabupaten Malang As'adul Anam mengatakan dari total jamaah haji, hanya ada satu jamaah yang tak bisa wukuf di Arafah lantaran sakit.
Tahun ini Kemenag Kabupaten Malang memberangkatkan 1.420 calon jamaah haji. Separuh dari total jamaah haji yang berangkat tersebut berstatus risti. "Satu jamaah sakit sehingga tidak bisa wukuf, akhirnya ia hanya melakukan safari wukuf karena faktor usia lanjut," ungkapnya saat dihubungi Republika, Selasa (13/9).
Ia mengungkapkan sebanyak 50 persen jamaah haji tergolong jamaah risiko tinggi (risti). Menurutnya jamaah haji risti mayoritas karena mengidap penyakit bawaan seperti diabetes dan darah tinggi. Rombongan jamaah haji asal Kabupaten Malang ini, kata Anam, didampingi oleh empat tenaga medis dan delapan tenaga paramedis.
Mereka tergabung dalam empat kelompok terbang (kloter) yaitu kloter 51-54. Jamaah haji asal Kabupaten Malanh dijadwalkan tiba kembali di tanah air pada 8 Oktober dan sampai di Malang pada 9 Oktober 2016. "Kita doakan semoga semua pulang dalam keadaan sehat walafiat," kata Anam.