REPUBLIKA.CO.ID, ROSTOCK -- Hansa Rostok memang tidak berlaga di kompetisi papan atas Jerman. Namun klub yang kini berada di divisi tiga itu masih bisa menarik perhatian banyak orang.
Sayangnya, Hansa jadi perhatian bukan karena prestasinya, melainkan ulah suporternya. Fan Hansa membentangkan spanduk bergambar Usamah bin Ladin, sosok yang disebut-sebut menjadi otak serangan teror di kota New York dan Washington pada 11 September 2001.
Gambar itu dibentangkan tepat pada perayaan 15 tahun serangan teror pada akhir pekan lalu saat tim kesayangan mereka berlaga melawan Aalen di Ostsee-Stadion.
Ternyata, ulah fan Hanseaten ini semata karena tak suka dengan Amerika Serikat. Mereka menyuarakan protesnya dengan menyanyikan lagu kebesaran klub 'FC Hansa, wir lieben Dich total'. Bentuk protes tersebut menguraikan periode kelam Jerman Timur selama Perang Dunia Kedua melawan Amerika dan sekutu.
Insiden ini mengikuti kontroversi Rostock pada tahun 2011 silam. Saat itu, fan klub juga membentangkan gambar Bin Ladin saat tim mereka promosi ke Bundesliga.
Ulah pendukung ini langsung ditanggapi oleh direktur klub Ribert Marien yang menyesalkan adanya spanduk tersebut.
"Ini adalah tindakan yang sangat bodoh dilakukan oleh para penggemar tak bertanggung jawab," jelasnya, seperti dilansir Marca, Selasa (13/9).
Atas tindakan tersebut Rostock kemungkinan akan dijatuhi hukuman larangan para pendukung untuk hadir dalam beberapa di Ostsee-Stadion.