REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Menjadi pendatang baru di bidang jasa asuransi memberikan keuntungan tersendiri bagi BCA Life. Perusahaan yang baru berusia dua tahun ini lebih mudah menerapkan transformasi digital dibandingkan pemain-pemain lama.
“Dari awal (karyawan) diajak untuk menerapkan pola pemikiran digital. Manfaat sebagai perusahaan baru di situ, perubahan lebih mudah,” kata Chief Operation Officer BCA Life, Yannes Chandra dalam acara Ebiz Solution Day di Balai Kartika, Jakarta, Rabu (14/9).
Menurut Yannes, transformasi digital telah diterapkan sejak awal perusahaan ini berdiri. Targetnya, seluruh proses di perusahaan akan dilakukan secara digital.
Kebijakan ini mengubah alur kerja dari manual menjadi terkomputerisasi. Bagi pelanggan, BCA Life menyajikan aplikasi dengan core system yang berbasis cloud server.
Proses penjualan dilakukan dengan program BCA Life Electronic Sales System (Bless). Inovasi ini berjalan secara paperless menggunakan teknologi yang terhubung dengan Ipad. Hasilnya, pekerjaan menjadi lebih efisien baik dari sisi waktu maupun biaya.
“Ini meniadakan proses manual, dari sisi biaya pengadaan kertas saja kita sudah saving. Juga biaya untuk cetak seperti pengadaan printer dan tinta,” ujar Yannes.
Baru-baru ini, BCA Life juga mengeluarkan fitur baru bagi pelanggan, yaitu BCA V-chat. Dengan aplikasi ini, nasabah tidak perlu datang ke kantor BCA Life, namun tetap memperoleh berbagai informasi secara langsung (face to face).
Transformasi digital memaksa perusahaan menghadapi perubahan cara kerja yang berpengaruh pada pola komunikasi karyawan. Yannes menyadari adanya kebutuhan manusia untuk berkomunikasi secara langsung di tengah kemajuan teknologi informasi. Transformasi digital yang dilakukan BCA Life dipercaya mampu meningkatkan efisiensi kerja tanpa menghambat pola komunikasi karyawan.