REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Maritim akan memprioritaskan 10 program pada 2017 mendatang. Meskipun, serapan anggaran saat ini masih 45 persen dari total APBN Rp 300 miliar.
Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dari anggaran yang didapat oleh Menko Maritim saat ini 10 program yang masih on going akan dilanjutkan pada 2017 mendatang. Luhut berharap tak ada pengurangan dan pemotongan terkait anggaran tersebut.
Berbeda dengan Menko Perekonomian dan Menko Polhukam yang meminta tambahan anggaran, Luhut merasa belum diperlukan penambahan anggaran untuk menyelesaikan 10 program tersebut.
"Ini kita ada 10 program prioritas mendatang, karena kita sifatnya kordinator, maka kita kerjasama dengan kementerian lembaga di bawahnya, meski kita ambil bagian dalam hal review kebijakan dan memperkuat basis data," ujar Luhut di Gedung Parlemen, Rabu (14/9).
Luhut mengatakan 10 program tersebut antara lain, menuntaskan data batas maritim. Ada tujuh dari total sembilan batas yang harus diselesaikan oleh dirinya. Selain itu, pihaknya juga sedang menyelesaikan hukm regional untuk membatasi illegal fishing.
Selain itu, Luhut juga mengatakan akan memprioritaskan simpul ekonomi yang membantu pertumbuhan tol laut. Ia memisalkan, saat ini salah satu project yang sudah berjalan ada di Dompu. Ada simpul ekonomi yang saling berkaitan.
Kelima revitalisasi pembangunan perbatasan dan pengembangan kemaritiman di perbatasan. Pariwisata Nasional, Dwelling Time, peningkatan wacana kemaritiman dan peningkatan industri perikanan menjadi salah satu prioritas.
Selanjutnya dalam sektor Migas, Luhut mengatakan akan memfokuskan pada hilirisasi pertambangan mineral, sehingga pemerintah menapatkan nilai tambah dari proyek hilirisai. Saat ini pemerintah masih mengevaluasi harga gas dan membenahi tata niaga migas.