Jumat 16 Sep 2016 06:19 WIB

Muhammadiyah Siapkan Dokter untuk Wilayah Terluar

Logo Muhammadiyah.
Foto: Wikipedia
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Bidang Kesehatan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman menyatakan pihaknya sedang menyiapkan program link and match untuk mendorong distribusi dokter ke wilayah terluar atau perbatasan.

"Program ini merupakan beasiswa pendidikan kedokteran bagi mahasiswa yang ingin mengabdi di tempat terpencil setelah lulus," katanya setelah pembukaan Ospek Universitas Muhammadiyah Surabaya, Kamis (15/9).

Dia mengatakan distribusi lulusan Fakultas Kedokteran (FK) dari Perguruan Tinggi (PT) belum merata di seluruh Indonesia. Rumah sakit (RS), klinik, dan pelayanan kesehatan lain yang mudah dijangkau lebih sering menjadi sasaran, sehingga daerah terpencil serta terluar jarang menerima distribusi dokter itu.

"Sekarang ini Muhammadiyah menggerakkan pelayanan di daerah-daerah terluar atau perbatasan," tambahnya.

Menurut dia, amal usaha kesehatan Muhammadiyah berjumlah 300 lebih, kemudian ditambah dengan 200 pelayanan kesehatan baru di wilayah terpencil sekelas klinik. Klinik ini akan disediakan di tiap kecamatan, karena bila mengandalkan Puskesmas tidak akan cukup menangani pasien.

"Lulusan FK dari PT Muhammadiyah diharapkan mampu mengisi klinik di wilayah terluar itu. Bila ada mahasiswa mengambil program link and match untuk pendidikan dokter, akan dibiayai penuh pendidikannya dan biaya hidup. Setelah lulus harus melakukan amal pengabdian di tempat yang sudah kami siapkan," tuturnya.

Agus mengungkapkan, belum semua PT Muhammadiyah mengambil program tersebut, terutama bagi kampus yang baru buka FK. "Malang sudah, Yogya sudah. Ini nanti kita tata kembali supaya PT Muhammadiyah yang memiliki program kedokteran ikut link and match. Sesuai dengan kemampuan PT masing-masing," katanya. Dia merinci, bila ada 10 FK di bawah naungan PT Muhammadiyah itu mengirim 30 dokter ikut program ini, maka akan ada 300 dokter yang bisa didistribusikan ke wilayah terpencil.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement