Jumat 16 Sep 2016 16:51 WIB

Lutung Jawa Berjuang Hadapi Kepunahan

Rep: Christiyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah
Lutung jawa
Foto: Antara
Lutung jawa

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Lutung jawa (Trachipitecus auratus) tengah berjuang menghadapi kepunahan spesiesnya. Musuh utama mereka adalah moncong-moncong senapan yang diacungkan para pemburu. Tingginya harga lutung jawa di pasar gelap membuat masyarakat tergiur untuk memperdagangkannya.

Satu ekor bayi lutung jawa laku di jual seharga Rp 700 ribu. Sedangkan bayi lutung jawa yang berbulu coklat muda harganya sangat fantatis mencapai Rp 1,5 juta. Project manager Javan Langur Center (JLC) Iwan Kurniawan mengatakan sepanjang tahun ini sudah 25 ekor lutung jawa diterima JLC.

JLC adalah pusat rehabilitasi lutung jawa di bawah Aspinall Foundation. "Lutung-lutung yang kami terima berasal dari sitaan BKSDA dan penyerahan langsung dari masyarakat," ungkapnya saat ditemui pada Jumat (16/9) di Batu.

Lutung-lutung di pusat rehabilitasi ini masuk dengan kondisi beragam. Mayoritas datang dengan kasus gangguan pencernaan. "Pada dasarnya lutung adalah pemakan daun, tapi di tangan orang sebelumnya, para lutung diberi makan beragam mulai dari roti sampai nasi," imbuhnya.

Pola makan asal-asalan inilah yang akhirnya merusak sistem pencernaan lutung. Sampai saat ini dia mengatakan JLC sudah menangani 64 ekor lutung sejak berdiri 2013 silam. Sebanyak 46 ekor di antaranya sudah dilepasliarkan. Akhir September ini, lima lutung betina dan dua lutung jantan akan kembali dilepasliarkan di hutan konservasi Kabupaten Malang.

Berdasarkan data pada 2010, populasi lutung jawa di Jawa Timur tercatat tinggal 2.700 ekor. Namun melihat perburuan yang makin marak, Iwan memprediksi jumlah lutung makin berkurang.

Para pemburu menembak lutung tanpa belas kasihan. Mereka membunuh induk lutung dan kadang memakan dagingnya. Setelah sang induk dilumpuhkan, anak-anak lutung diambil untuk di jual.

Perawakan anak lutung yang berbulu mengkilap dengan sorot mata jenaka dan ekor menjuntai membuat spesies ini diminati sebagai hewan peliharaan. Namun ternyata masih banyak masyarakat yang belum tahu bahwa lutung jawa termasuk satwa yang dilindungi. Iwan menyebut perdagangan lutung jawa sudah merambah situs jual beli daring.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement