REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Mantan presiden Israel Shimon Peres dikabarkan dalam kondisi stabil pada Jumat (16/9), tiga hari setelah mengalami stroke berat, kata juru bicaranya, setelah Paus Fransiskus dan Donald Trump menyampaikan doa mereka.
Paus Fransiskus menulis surat kepada Peres pada Kamis (15/9), mengatakan dia berdoa semoga keluarga diberikan kekuatan dan (Peres) cepat pulih.
Surat itu mengatakan Paus menggelar doa khusus untuk Peres bersama dengan Rabi Abraham Skorka dari Argentina, demikian dilansir dari Antara News. Peres dan Paus bertemu dua bulan lalu ketika Peres berkunjung ke Vatikan.
Pada 2014 mereka mengadakan doa bersama untuk perdamaian bersama dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump juga mendoakan Peres agar "cepat sembuh."
"Anda merupakan salah satu dari generasi pemimpin terakhir yang memperjuangkan hak rakyat Yahudi untuk menentukan nasib mereka sendiri," tulis Trump.
Warga Israel memantau dengan saksama sejak negarawan senior mereka dirawat di rumah sakit pada Selasa karena merasa tidak sehat dan kemudian mengalami stroke dan pendarahan internal. Kondisinya membaik tapi dia masih dibius pada Jumat pagi.
"Belum ada perubahan saat ini. Kondisinya masih serius tapi saat ini stabil," ucap juru bicara Peres.
Baca: Sejarah Hari Ini: Pembantaian Warga Palestina di Kamp Pengungsian Beirut