Ahad 18 Sep 2016 05:50 WIB

JK: Negara Anggota GNB Harus Punya Tujuan Sama

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla
Foto: MGROL75
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, VENEZUELA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan negara-negara anggota Gerakan Non Blok (GNB) harus tetap memiliki tujuan yang sama seperti sejak awal berdirinya yakni memajukan kebersamaaan, solidaritas antara negara-negara.

"Kita selalu mengharapkan anggota gerakan nonblok tetap pada tujuan awalnya yakni; memajukan kebersamaan, solidaritas antara negara-negara nonblok," katanya di sela-sela menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok ke-17 di pulau Margarita, Venezuela Sabtu (18/9).

Wapres menjelaskan bahwa berdirinya GNB karena situasi saat itu terjadi perang dingin antara blok Barat dan Timur. JK mengatakan tentu saat ini persoalan berbeda. Abad 21 ini topiknya tentu disamping politik ekonomi berbeda antara Timur-Barat tak lagi seperti itu.

"Karena itu kepentingn-kepentingan kita bersama yang harus kita satukan karena kenyataannya justru di antara negara-negara nonblok banyak konflik internal, banyak konflik antarnegara berbeda. Yang diperlukan yakni mempersatukan, setidaknya menghindari konflik agar tujuan awal tetap terjaga," ujarnya.

Ia melanjutkan, berdasarkan laporan menteri luar negeri pembahasan pada tingkat menteri sangat ketat sekali dengan kepentingan berbeda-beda yang sulit untuk dipertemukan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia mengusulkan Gerakan Non Blok harus sesuai dengan tantangan abad 21 yakni bisa memberikan kontribusi nyata dalam perdamaian dunia.

"Kalau dulu tujuannya untuk mencapai kemerdekaan sekarang tantangannya berbeda, Gerakan Non Blok harus memberikan konrtibusi nyata dalam perdamaian dunia,", kata Menlu Retno Marsudi.

Lebih lanjut Menlu menjelaskan bahwa Indonesia sebagai pendiri dan juga tuan rumah terselenggaranya Konferensi Asia Afrika Bandung mendorong terus agar GNB memiliki kontribusi yang nyata.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement