Senin 19 Sep 2016 13:10 WIB

Isu Pembubaran DPD Dianggap Aneh

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Ketua DPD Irman Gusman memasuki mobil tahanan KPK menuju rumah tahanan seusai diperiksa penyidik terkait kasus dugaan suap kuota impor gula, Jakarta, Sabtu (17/9)
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Ketua DPD Irman Gusman memasuki mobil tahanan KPK menuju rumah tahanan seusai diperiksa penyidik terkait kasus dugaan suap kuota impor gula, Jakarta, Sabtu (17/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPD, Muhammad Asri Anas menganggap aneh pendapat yang menginginkan DPD dibubarkan. Wacana tersebut muncul setelah Ketua DPD RI Irman Gusman terjaring operasi tangkap tangan KPK.

"Aneh kalau ada keinginan membubarkan DPD. Kami curiga jangan sampai kasus Pak Irman Gusman by setting untuk itu (bubarkan DPD)," kata Asri kepada Republika, Senin (19/9).

Asri yang juga Koordinator Gerakan Nasional untuk Penguatan DPD RI ini  menegaskan DPD RI lahir sebagai buah reformasi dalam mengakomodasi kepentingan daerah. Maka dari itu, orang-orang yang menghendaki pembubaran DPD menurutnya tidak paham konstitusi.

"Kita bicara fakta bahwa DPD RI lahir dari sekian banyak lembaga negara karena tuntutan reformasi. Sehingga yang menginginkan pembubaran DPD RI tidak mengerti konstitusi," ucap Asri.

Menurut Asri, jika penangkapan ketua DPD oleh KPK dijadikan alasan untuk membubarkan DPD RI, alasan itu sungguh-sungguh tidak rasional. Apalagi, ini baru kali pertama dimana anghota DPD dicokok KPK.

"Anggota DPR sekian banyak ditangkap KPK, kepala daerah, menteri dan sebagainya. Tapi tidak pernah kita meminta institusinya dibubarkan," terang Asri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement