Kamis 22 Sep 2016 12:30 WIB

Populasi Badak Sumatra dalam Kondisi Kritis

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Andatu, badak sumatra badak berada di Suaka Rhino Sumatra (SRS)-Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, Rabu (27/7).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Andatu, badak sumatra badak berada di Suaka Rhino Sumatra (SRS)-Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, Rabu (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Kondisi badak sumatera (Dicerorinus sumatranus) tak sebaik saudaranya (Rhinoceros sondaicus) di Jawa. Badak jawa bernasib lebih baik, walaupun saat ini juga menghadapi masalah keterbatasan luasan habitat untuk pertumbuhan populasinya.

Pemerintah Indonesia mencanangkan target pertumbuhan populasi sebesar 10 persen untuk 25 satwa dilindungi pada kurun waktu 2015 – 2019, termasuk di dalamnya badak sumatra dan Badak Jawa. Untuk badak jawa, target ini hampir terpenuhi, namun tidak untuk badak sumatera yang jumlah populasinya pada 1974 diperkirakan antara 400-700 ekor.

Masalah lain yang dihadapi adalah pertumbuhan langkap (Arenga obsitulia) yang sangat cepat sehingga menahan laju tumbuhnya pakan Badak Jawa di satu-satunya habitat mereka di Ujung Kulon. Berdasarkan data terakhir yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah Badak Jawa di habitat terakhirnya di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) sebanyak 63 ekor.

Sementara itu, berdasarkan kesimpulan para ahli dalam pertemuan Population and Habitat Viability Assessment (PHVA) pada tahun 2015 lalu, badak sumatera diperkirakan hanya tersisa kurang dari 100 ekor.