Jumat 23 Sep 2016 19:21 WIB

Festival Payung Dorong Seniman Muda Berkreasi

Festival Payung (ILustrasi)
Foto: Google
Festival Payung (ILustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti mengatakan, Festival Payung Indonesia (FPI) ke-3 2016 di Solo, dapat mendorong para seniman muda untuk lebih berkreasi.

"Kami apresiasi dengan digelar FPI Ke-3, karena dapat mendorong para generasi muda seniman untuk berkreasi membuat payung dan seni lainnya," kata Astuti disela membuka FPI Ke-3 2016 dengan tema "Sky Umbrella, Exploring Indonesia" di Taman Balekambang Solo, Jumat (23/9) petang.

FPI yang sudah digelar yang ketiga kalinya tersebut, kata Astuti, diikuti peserta dari 20 daerah di Indonesia, juga dihadiri enam delegasi dari mancanegara.

Menurut Astuti, pihaknya mengapresiasi dengan digelarnya FPI tahun ini, karena di Kota Solo ada lebih dari 60 event kegiatan yang menggerakkan pariwisata di daerah ini. "Penyelenggara kenapa harus payung, karena mereka yakin dapat menaungi yang ada di bawahnya, sehingga dengan digelarnya FPI dapat mendorong mesyarakatnya yang berada di bawah," kata Astuti.

Selain itu, payung merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan diharapkan dapat mendorong para generasi muda untuk berkreasi dalam bisnis membuat payung lebih inovatif.

Kegiatan ini, kata dia, sinergitas antara konsep "Pentha Helix" mulai akademisi, seniman, industri, bisnis dari daerah maupun mancanegara yang hadir menyatu serta ada juga buyer yang dihadirkan di festival ini. "Kami berharap dengan FPI ini, menjadi daya tarik pengunjung dapat mengerakan pariwisata di Kota Solo," katanya.

Dengan momentum tersebut, kata dia, untuk daya tarik pengunjung di Taman Balekambang yang pada FPI sebelumnya hanya 15 ribu pengunjung, tahun ini, bisa mengingkat menjadi 20 ribu pengunjung.

Bahkan, kata dia, kunjungan wisatawan di Kota Solo, tahun ini, yang ditargetkan mencapai sebanyak 4,5 juta wisatawan dapat terlampaui.

Heru Prasetya selaku Ketua Panitia penyelenggara FPI Ke-3 di Solo, pada festival tahun ini, yang mengambil tema "Sky Umbrella, Exploring Indonesia" dengan diikuti sebanyak enam delegasi dari mancanegara yakni Jerman, Singapora, Jepang, Brunei Darussalam, Meksiko, dan Inggris.

Menurut Heru,l perwakilan dari lokal ada 20 daerah antara lain, Lampung, Makassar, Solo, Subaya, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Kepulauan Riau, Tasikmalaya, Klaten, Banyumas, dan lainnya.

Menurut dia, digelarnya PFI tersebut dengan tujuanuntuk melestarikan seni budaya pembuatan payung tradisional Indonesia, dan menumbuhkan pendidikan informal anak-anak melalui kreativitas payung. Pada pembukaan FPI Ke-3 di aman Balekambang Solo, juga dihadiri Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo, dan sejumlah pejabat Muspida setempat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement