Ahad 25 Sep 2016 14:31 WIB

Festival Pinggir Kali Kampanyekan Ketahanan Lingkungan

Dua petugas kebersihan tengah membabat tumput liar yang tumbuh di bantaran kali Ciliwung Jakarta, Ahad (15/5).  (Republika/ Darmawan)
Foto: Republika/ Darmawan
Dua petugas kebersihan tengah membabat tumput liar yang tumbuh di bantaran kali Ciliwung Jakarta, Ahad (15/5). (Republika/ Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Festival Pinggir Kali 2016 di Kota Magelang, Jawa Tengah, menjadi ajang masyarakat bersama Forum Komunikasi Media Tradisional setempat mengampanyekan pentingnya menjaga ketahanan lingkungan.

"Melalui festival tahun ini, perlu dikampanyekan pentingnya ketahanan lingkungan pemukiman masyarakat agar selalu kondusif bagi masyarakatnya untuk hidup bersama dan menjaganya," kata Koordinator Komunitas Pinggir Kali yang juga salah satu pimpinan FK Metra Kota Magelang Muhammad Nafi di Magelang, Ahad (25/9).

Festival untuk tahun ketiga tersebut di kawasan tepi Sungai Elo di Kampung Wates Prontakan, Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang (24-25 September 2016). Lokasi kegiatan di pekarangan antara rumah-rumah warga setempat yang jaraknya relatif sempit. Jumlah warga setempat sekitar 150 keluarga atau sekitar 600 jiwa dengan sebagian besar bekerja sehari-hari sebagai buruh dan pensiunan pegawai.

Agenda kegiatan, antara lain pameran karya lukisan anak-anak kampung setempat, diskusi, pementasan berbagai tarian tradisonal, kontemporer, dan kreasi baru, performa seni, pertunjukan lawak, pentas musik era 1980-1990, dan pentas musik etnik-eksplorasi.

Nafi yang juga pemerhati budaya Kota Magelang itu, mengemukakan tentang upaya menjaga lingkungan tempat tinggal masyarakat setempat yang tidak lepas dari basis nilai kearifan tentang gotong-royong dan kepedulian terhadap sesama.

"Basisnya tetap dengan semangat gotong-royong. Itu yang sudah semestinya terus menerus dijaga dan dipupuk. Penyelenggaraan festival ini juga membuat semangat gotong-royong itu terus hidup. Warga bersama-sama menyiapkan dan menyelenggarakan festival, menyiapkan penyambutan tamu dan penonton, serta menjaga kelancaran kegiatan," ujarnya.

Menurut dia, ketahanan masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan agar tetap kondusif tidak lepas dari semangat gotong-royong. Ia menunjukkan tentang pemukiman warga setempat di pinggiran kota itu, di kawasan tepi Sungai Elo, dengan jarak antarrumah relatif berdekatan dan gang-gang sempit.

"Keadaan ini menjadikan kesadaran masyarakat semakin kuat untuk selalu menjaga kebersihan, keindahan, dan kerapian, agar pemukiman menjadi nyaman untuk tempat tinggal bersama," katanya.

Ia juga mengemukakan tentang pentingnya Pemerintah Kota Magelang secara berkelanjutan melakukan program penataan lingkungan tempat tinggal masyarakat agar semakin nyaman. Festival Pinggir Kali 2014 di Gedung Kyai Sepanjang Kota Magelang, pada 2015 di Kampung Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah, dan pada 2016 di Kampung Wates Prontakan, Kecamatan Magelang Utara. Kota Magelang meliputi tiga kecamatan dan 17 kelurahan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement