Senin 26 Sep 2016 14:25 WIB

Ini Kriteria Pembangunan JPO yang Ideal

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas menyegel JPO Pasar Minggu, Ahad (25/9).
Foto: Republika/Eko Supriyadi.
Petugas menyegel JPO Pasar Minggu, Ahad (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Indonesia dinilai belum semuanya ideal. Pengamat Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan kriteria JPO dibangun jika volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, dan volume pejalan kaki juga sangat tinggi.

Djoko mengatakan JPO yang dibangun beberapa kota di Indonesia juga cukup menyulitkan bagi kelompok lansia, disabilitas, dan masyarakat yang membawa barang. “Lokasi pembangunan JPO cocok di jalan bebas hambatan, di daerah perkotaan, daerah industri, arena olah raga besar, dan sekolah atau kampus dekat jalan arteri utama. (JPO) dapat berfungsi maksimal bisa dipasang pagar di bawahnya, jika tidak masih ada pejalan kaki yang menyebrang tidak menggunakan JPO,” kata Djoko, melalui siaran pers, Senin (26/9).

Polisi Dalami Dugaan Kelalaian Kasus JPO Ambruk

Djoko mengambil contoh JPO di Singapura. Awal pemanfaatan JPO di Singapura, Djoko mengatakan, pasti ada pagar pengaman. Pagar pengaman dapat digunakan secara bersama sama dengan fasilitas pejalan kaki. Terutama pada jembatan penyeberangan untuk mengarahkan pejalan kaki agar menuju ke tangga dan tidak menyeberang di bawah JPO.

Memang, kata dia, pembangunan JPO cukup mahal, sehingga dapat kerjasama dengan pihak ketiga sebagai  kompensasi dengan memasang reklame. Dalam perjalanan berikutnya, kriteria untuk pejalan kaki yang aman, nyaman, dan berkeselamatan diabaikan.

"Lebih untuk pasang iklan yang bisa dongkrak PAD,” ujarnya.

Dia mengatakan kekuatan struktur JPO juga harus diperhatikan dan harusnya rutin dilakukkan pemeliharaan. Ia berharap kejadian ambruknya JPO di Pasar Minggu tidak akan terulang kembali baik di Jakarta maupun di kota lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement