Kamis 29 Sep 2016 03:00 WIB

Usai Debat, Clinton Dapat Sentimen Positif dari Masyarakat New York

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Dwi Murdaningsih
Calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton dalam debat presiden, Senin, 26 September 2016.
Foto: AP Photo/Julio Cortez
Calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton dalam debat presiden, Senin, 26 September 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK CITY — Sentimen positif terhadap calon presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, terus mengalir dari masyarakat negeri Paman Sam. Itu terjadi setelah dia menjalani debat terbuka pertama dengan pesaingnya dari Partai Republik, Donald Trump, Senin (26/9) waktu setempat.

Media luar negeri melaporkan, sebagian besar warga New York yang menyaksikan perdebatan kedua kandidat tersebut kini mulai menganggap Clinton sebagai sosok yang lebih layak menjadi presiden AS di masa mendatang.

“Dia (Clinton) menjalani debatnya dengan bagus. Sementara, lawannya (Trump) justru tidak berhasil memberikan kesan yang baik sebagai orang yang ingin menjadi presiden AS,” tutur salah seorang pensiunan karyawan di New York, Alan, kepada Anadolu, Rabu (28/9).

Sejak menyaksikan debat kandidat putaran pertama pada Senin lalu, Alan pun merasa semakin yakin untuk menjatuhkan pilihannya kepada Clinton di Pemilu Presiden AS tahun ini.

“Saya mendukung Nyonya Clinton. Di satu sisi, saya juga memahami ketidaksukaan masyarakat terhadap perempuan itu. Tapi jika melihat cara dia menjalani kompetensi, Clinton setidaknya telah berusaha menunjukkan bahwa dia adalah seorang teladan yang baik, sedangkan lawannya tidak,” ucap Alan.

Salah seorang perawat RS di New York, Davon, juga memberikan respons positifnya kepada Clinton. “Saya pikir Hillary punya peluang lebih besar menjadi presiden. Tapi saya melihat Trump juga mewakili pandangan warga Amerika yang marah dan kecewa terhadap kinerja pemerintah saat ini. Pada poin ini, Trump dapat dianggap sebagai presiden untuk konstituennya saja, tapi tidak untuk seluruh warga Amerika,” kata Davon.

Sementara, seorang ibu rumah tangga di New York, Alexandra berpendapat, Clinton telah menempatkan diri sebagai calon presiden perempuan pertama yang dicalonkan oleh partai besar sekelas Demokrat.  Selama menjalani debat putaran pertama Senin lalu, dia melihat Clinton berhasil menyentuh lebih banyak isu perempuan dibandingkan kandidat-kandidat sebelumnya.

“Clinton juga berhasil menunjukkan posisinya sebagai ibu sekaligus nenek di keluarganya. Ini tentunya menjadi bagian penting dari kampanyenya untuk memberikan kesan yang lebih manusiawi (kepada publik),” kata Alexandra.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement