Kamis 06 Oct 2016 03:22 WIB

NTT 'Sedot' Wisatawan dari Timor Leste

Red: Hazliansyah
Pebalap beradu cepat pada etape terakhir Tour de Flores dengan rute Ruteng-Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (21/5). (Antara/Wahyu Putro A)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pebalap beradu cepat pada etape terakhir Tour de Flores dengan rute Ruteng-Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (21/5). (Antara/Wahyu Putro A)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Nusa Tenggara Timur memanfaatkan lancarnya arus transportasi darat dan udara untuk menyedot wisatawan dari Timor Leste.

"Dengan semakin lancarnya arus transportasi darat dan udara, merupakan sebuah peluang bagi kita untuk menyedot wisatawan dari wilayah bekas jajahan Portugis itu," kata Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang, Rabu.

Ia menambahkan, layanan transportasi darat ini akan semakin memperlancar akses orang dan barang keluar dan masuk ke dua wilayah negara sehingga bisa meningkatkan kerja sama ekonomi kedua pihak.

"Untuk pariwisata juga jelas akan menguntungkan karena para pengunjung dari Timor Leste maupun dari negara lain yang masuk melewati Timor Leste bisa langsung ke NTT dengan mudah," katanya.

Selain melalui jalur darat, lanjut Marius, akses transportasi kedua negara tersebut nantinya akan lebih mudah ketika penerbangan rute Kupang-Dili mulai beroperasi pada 30 Oktober 2016 yang rencananya akan dilayani maskapai Lion Air.

Marius mengatakan, pemerintah terus berupaya mempererat hubungan kerja sama dan persaudaraan dengan Pemerintah Timor Leste sebagai negara tetangga yang berbatasan wilayah secara langsung sehingga bisa menggerakkan peningkatan hubungan ekonomi yang menguntungkan bagi keduanya.

"Jika akses transportasi dan komunikasi kita berjalan dengan lancar maka akan menggerakkan perekonomian kita karena arus pemasaran barang dan jasa menjadi lebih mudah," katanya.

Oleh karenanya, lanjut dia, untuk agenda kerja sama di masa mendatang pihaknya akan mengundang Timor Leste untuk berpartisipasi dalam kegiatan lain yang diadakan oleh pemerintah setempat.

"Sudah kita bahas bersama pemerintah Timor Leste untuk tahun depan akan mengundang mereka dalam festival budaya Nusa Tenggara Timur," demikian Marius Ardu Jelamu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement