REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengklaim tidak mengenal koordinator demo "Relawan Ahok antipengemplang pajak" bernama Marjono Salyo. Kabar yang tersebar, relawan Ahok antipengemplang pajak ini akan berdemo di Bareskrim pada Jumat (7/10) pukul 13.00 WIB.
"Relawan-relawan yang biasa aktif mendukung saya pun tidak mengenal yang bernama Marjono Salyo. Memasuki tahun politik, mungkin akan banyak sekali yang mengaku seperti ini," kata Ahok lewat status Facebook resminya, Rabu (5/10).
Selain itu, Ahok mengaku mendukung penuh program Tax Amnesty. Ia juga mendorong warga Jakarta untuk mengikuti pengampunan pajak.
Namun, ia merasa tidak perlu mengikuti tax amnesty. Sebab tidak ada harta yang belum dilaporkan. Semua harta, kata Ahok, sudah rutin dilaporkan dalam LHKPN yang sudah diserahkan ke KPK.
"Program Tax Amnesty ini adalah hak bagi seluruh warga negara dan pemerintah memberikan kesempatan untuk mengikuti program itu dan melaporkannya ke Dirjen Pajak bagi yang belum melaporkannya, sehingga Wajib Pajak akan meningkat," ujarnya.
Ahok mengatakan, pemerintah pusat sukses dengan program Tax Amnesty periode 1. Harta likuid yang dilaporkan wajib pajak dapat untuk menggerakkan perekonomian melalui investasi.
Sementara itu, Ahok berpesan untuk berkampanye sehat menjelang Pilkada 2017. "Mari kita berkampanye sehat dengan adu program dan rekam jejak," katanya.