Kamis 06 Oct 2016 10:48 WIB

100 WNI Masih Tertahan di Filipina

Rep: Mabruroh / Red: Nur Aini
Calon haji korban penipuan melalui jalur Filipina berada di Common Use Lounge saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (4/9). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Calon haji korban penipuan melalui jalur Filipina berada di Common Use Lounge saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (4/9). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Agus Andrianto mengatakan saat ini sudah 100 jamaah haji yang terverifikasi merupakan warga negara Indonesia yang berhaji menggunakan kuota Filipina. Mereka saat ini masih berada di Filipina. Sebelumnya diduga ada 700 WNI yang berangkat haji menggunakan paspor Filipina.

"Terakhir informasi dari Kemenlu sudah 100 lebih ya," ujar Andrianto saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (6/10).

Menurut Andrianto, 100 WNI tersebut masih sebagian tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia dan sebagian lagi berasal dari Nunukan, Kalimantan Utara. Hingga saat ini 100 WNI tersebut masih berada di Filipina dan belum dapat dimintai keterangan.

Pihaknya pun memutuskan untuk menarik tim yang berangkat yang sebelumnya akan melakukan penyelidikan. Alasannya karena saat ini yang berwenang mengurus para jamaah masih kementrian luar negeri dan pihak imigrasi. "Anggota sudah ditarik dari Filipina, memang di sana yang bisa melakukan kegiatan untuk itu kan Kemenlu dan imigrasi," ujarnya.

Meski demikian, Andrianto belum dapat memastikan jumlah WNI yang terkait dengan kasus haji lewat Filipina. Dari informasi yang dia dapatkan, sekitar 229 orang berkaitan dengan haji. Sedangkan, 700 orang termasuk WNI overstay dan TKI ilegal.

"Informasinya kan begitu. 229 ini yang terkait dengan haji, yang 700 kalau tidak salah kaitannya dengan ada yang overstay, ada yang TKI ilegal tapi lebih bagus tanya ke Kemlu ya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement