Jumat 07 Oct 2016 20:25 WIB

Lebak kembangkan Destinasi Wisata Desa

Pantai Karang Beureum, Sawarna, Banten
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pantai Karang Beureum, Sawarna, Banten

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengembangkan destinasi wisata desa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. Pengembangan destinasi wisata desa tersebut berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Rippda).

"Kami optimistis pengembangan destinasi wisata desa dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat sehingga bisa mengantisipasi kemiskinan dan pengangguran," kata Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan dan Perekonomian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Iman Hidayat di Lebak, Jumat (7/10).

Saat ini, potensi destinasi wisata desa di Lebak cukup prospektif dan memiliki nilai jual untuk mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara. Potensi destinasi wisata desa di Lebak bisa mendunia, di antaranya budaya masyarakat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar dan Pantai Sawarna Desa Sawarna, Kecamatan Bayah.

Kelebihan destinasi wisata masyarakat Baduy itu hingga kini masih mempertahankan adat leluhurnya dan menolak kehidupan modernisasi. Destinasi Pantai Sawarna cocok untuk bermain selancar karena ombaknya cukup tinggi yang langsung berhadapan dengan perairan Samudera Hindia. "Kami yakin pengembangan wisata desa itu bisa mendunia," katanya.

Potensi kekayaan destinasi wisata alam lainya, ujar dia, kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun (TNGHS), daerah aliran sungai (DAS) yang bisa digunakan permainan arum jeram. Begitu juga terdapat peninggalan purba, seperti situs gua serta aneka jenis makanan tradisional yang dikembangkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Namun, katanya, sejauh ini pengunjung domestik dan mancanegara belum maksimal sehingga perlu pengembangan wisata desa itu. "Kami berharap potensi desa wisata desa itu bisa digali untuk kesejahteraan masyarakat juga pendapatan asli daerah (PAD)," katanya.

Ia mengatakan pemerintah daerah mengembangkan destinasi wisata desa agar menjadi tulang punggung pendapatan ekonomi masyarakat. Dia mengatakan wisata desa tersebut akan melahirkan sentra-sentra usaha kerajinan masyarakat sehingga memberikan nilai tambah kesejahteraan kehidupan mereka. "Kami optmistis wisata desa akan menjadi serbuan pengunjung domestik dan mancanegara," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement