Sabtu 08 Oct 2016 01:06 WIB

Korut Segera Uji Coba Nuklir Lagi?

Rep: Puti Almas/ Red: Budi Raharjo
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.
Foto: reuters
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Kelompok monitor berbasis di Amerika Serikat (AS), The 38 North, melaporkan adanya peningkatan aktivitas di situs uji coba nuklir Korea Utara (Korut). Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya persiapan tes terbaru yang dilakukan oleh negara itu.

Tim yang berasal dari Universitas Johns Hopkins AS itu menjelaskan aktivitas terletak dalam tiga lokasi uji coba nuklir, yang dikenal dengan nama Punggye Ri. Sejumlah kendaraan besar dan personil dikerahkan dalam kegiatan tersebut.

"Salah satu alasan yang memungkinkan kegiatan ini meningkat adalah mereka mengumpulkan data peluncuran September lalu. Namun, tujuan lain seperti bersiap kembali melakukan tes serupa sangat besar," ujar kelompok tersebut, Jumat (7/10) seperti ditulis reuters.

Kemungkinan kegiatan lain yang dilakukan di situs uji coba nuklir itu juga dimungkinkan berupa menyegel portal. Namun, 38 North meyakini semuanya berhubungan dengan persiapan uji coba nuklir.

Negara yang dipimpin oleh Presiden Kim Jong Un itu diyakini siap melakukan uji coba nuklir terbaru pada bulan ini. Salah satu tanggal yang diperkirakan menjadi kegiatan itu dilakukan adalah 10 Oktober, di mana hari itu merupakan peringatan berdirinya Partai Pekerja.

Uji coba nuklir terbaru itu juga diyakini seperti yang dilakukan pada 20 September lalu. Negara yang terisolasi tersebut, saat itu melakukan uji coba mesin dengan tujuan meluncurkan roket dari bawah tanah.

Korut melakukan uji coba nuklir pertama pada 2006 lalu. Negara itu telah lama diberikan sanksi keras oleh Dewan Keamanan PBB.

Sepanjang tahun ini, dimulai pada Januari, Korut juga melakukan uji coba nuklir yang disebut menggunakan bom hidrogen. Disusul kemudian dengan meluncurkan satelit, yang dikatakan sebagai tes teknologi rudal jarak jauh. Begitu juga dengan bulan-bulan berikutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement