Ahad 09 Oct 2016 12:49 WIB

Pemerintah Beri Dana Bansos ke Mantan Pengikut Dimas Kanjeng

Sejumlah pengikut Dimas Kanjeng bertahan di sejumlah tenda Padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Sejumlah pengikut Dimas Kanjeng bertahan di sejumlah tenda Padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim dari Kementerian Sosial (Kemensos) masih mendata para pengikut Padepokan Dimas Kanjeng di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, untuk proses pemulangan mereka ke daerah asal masing-masing.

"Hingga kini dua tim yang masih berada di lokasi dan aktif mendata para mantan dan pengikut Padepokan," kata Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa dalam rilis yang diterima di Jakarta, Ahad (9/10).

Mensos mengatakan, Kemensos akan mendukung transportasi untuk pemulangan mereka. Jika lokasi kampung asal mereka masih berada di Pulau Jawa, maka akan diantar melalui jalur darat menggunakan Bus Damri.

Sedangkan, bagi yang berasal dari luar Pulau Jawa akan diangkut menggunakan Kapal Pelni sampai ke daerahnya. Kedua perusahan pelat merah tersebut, sudah menjalin kerja sama dengan Kemensos, terutama untuk penanganan berbagai masalah bencana sosial, termasuk para korban Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKIB).

"Jadi kerja sama ini sebenarnya sudah lama untuk mengangkut para TKI bermasalah yang dipulangkan," ujar Mensos.

Kemensos juga memberikan bantuan sosial berupa jaminan hidup sebesar Rp 900 ribu per orang kepada para mantan dan pengikut yang mengungsi di lokasi pengungsian. Pemberian jaminan hidup Rp 900 ribu per orang, pemulangan menggunakan Bus Damri dan Kapal Pelni merupakan bagian dari Standard Operating Procedure (SOP) Kemensos dalam penanganan bencana alam maupun sosial.

"Dalam penanganan bencana alam maupun sosial, di Kemensos sudah ada SOP baku, sehingga ketika terjadi bencana personel langsung bisa bergerak dengan cepat di lapangan," katanya.

Selain itu Kemensos juga sudah menerjunkan tim trauma healing dan konseling bagi mereka di lokasi pengungsian, sebab tidak sedikit dari mereka mengalami pengalaman dan kondisi yang memerlukan pemulihan secara psiko-sosial.

Adapun tugas dan fungsi Kemensos adalah ingin memastikan bagi para mantan dan pengikut Padepokan selama di lokasi pengungsian bisa aman dan tercukupi kebutuhan permakanan atau logistik mereka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement