REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Radio Republik Indonesia (RRI) di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, sementara waktu tidak mengudara akibat listrik padam terdampak banjir luapan Sungai Kalikemuning yang melanda kota itu, sejak Senin (10/10). "Kami memang sudah tidak bisa siaran dalam dua hari ini, karena aliran listrik di Kota Sampang padam," kata Penanggung Jawab Siaran RRI Sampang Rini Suciati Rabu (12/10).
Radio milik pemerintah yang mengudara pada frekwensi 100,8 FM ini, terletak di daerah rawan banjir, yakni di Jalan Imam Bonjol, sekitar 500 meter ke arah utara monumen Sampang. Menurut Rini, yang menjadi penyebab utama radio itu tidak bisa mengudara karena sambungan listrik, bukan karena terendam banjir. "Perangkat kami aman karena memang sudah didesain sedemikian rupa meski terendam banjir," katanya.
Dia mengatakan, pada Rabu dini hari, aliran listrik di Kota Sampang sudah menyala. Namun kemungkinan kembali padam karena terjadi banjir susulan. "Kalau nanti padam lagi, jelas kita tidak bisa siaran lagi," katanya.
Menurut Rini, gangguan di RRI Sampang itu memang hanya pada siaran, sedangkan aktivitas pemberitaan tetap. "Kalau kegiatan liputan teman-teman di lapangan tetap. Sebab, kami juga melaporkan ke RRI Surabaya dan RRI Jakarta terkait banjir yang terjadi di Sampang saat ini. Demikian juga di berita online RRI," katanya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, banjir susulan kali ini menggenangi enam desa dan empat kelurahan yakni, Desa Kamuning, Pangelen, Pasean, Tanggumong, Panggung, dan Desa Gunung Maddah. Empat kelurahan yang tergenang banjir ialah Kelurahan Dalpenang, Rongtengah, Gunung Sekar, dan Kelurahan Karang Dalem.