REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menyambut gelaran Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jawa Barat (Jabar), PB Peparnas XV terus menggelar sosialisasi kepada seluruh kalangan untuk turut memeriahkan. Sosialisasi juga digelar kepada siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) dan komunitas disabilitas lewat kegiatan yang dinamai Jambore Difabel.
Sekretaris Umum PB PON Peparnas XV/2016 Ahmad Hadadi mengatakan, Jambore Difabel memperkenalkan pesta olahraga empat tahunan yang diperuntukkan bagi atlet difabel. Jambore ini diikuti oleh peserta difabel yang datang dari berbagai daerah di Jabar.
Hadadi menuturkan lewat Jambore Difabel ini diperkenalkan bahwa olahraga bisa diikuti oleh siapapun meskipun memiliki keterbatasan. Sehingga dapat memotivasi peserta untuk berperan serta mengukir prestasi ke depannya di bidang olahraga.
"Jambore ini bagian dari pengenalan Peparnas kepada anak-anak dan kami ingin anak-anak ini tidak hanya tahu sekadar lomba olahraga tapi dalam rangka memberikan kesempatan bagi putra putrinya yang berkebutuhan khusus sehingga diberi ruang untuk aktualisasi diri," kata Hadadi di GOR Saparua, Kota Bandung, Rabu (12/10).
Melalui kegiatan ini, ia mengatakan dapat melatih siswa-siswi SLB atau komunitas difabel untuk berlatih. Sehingga ke depannya memiliki minat lebih untuk mengaktualisasikan diri lewat prestasi olahraga.
"Ini sifatnya sosialisasi kepada anak2 SLB agar mereka tahu berkenaan dengan olahraga. Sehingga mereka bisa berlatih sehingga organ tubuhnya bisa jadi bagus. Ini bagian dari terapi juga. Jadi kemudian dikembangkan sehingga bisa dijadikan ajang untuk adu kemajuan," tuturnya.
Jambore yang diikuti 300 orang yang terdiri dari siswa SLB, atlit, dan komunitas difabel ini berisikan beragam kegiatan menarik. Di antaranya edukasi, pertunjukkan musik, games, serta test jalan fasilitas bus khusus difabel yang dimiliki Pempov Jabar.
Para peserta juga bisa mencoba fasilitas outbond menarik yang disediakan panitia. Seperti panahan dan flying fox untuk melatih keberanian.
Menurutnya pemerintah terus mewujudkan kota yang ramah bagi penyandang disabilitas. Termasuk penjaringan bibit atlet difabel yang akan menorehkan prestasi ke depannya.
"Kami melalui sekolah, melalui lembaga pendidikan (mencari bibit atlet). Dari sisi regulasi perda kita juga sudah punya, UU kita sudah punya bahwa kaum disabilitas ini kita arahkan dan mendapat dukungan dari sisi anggaran. Bahkan kita sudah membuat aturan bahwa di setiap perusahaan menyerap tenaga kerja hars ada orang disabilitas, diberi ruang," katanya.
Dalam jambore tersebut juga diuji coba bus yang akan digunakan dalam gelaran Peparnas XV untuk mengangkut atlet difabel. Sebanyak 12 bus yang disediakan akan memudahkan penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda agar tidak perlu turun atau melepas 'kendaraan' pribadinya tersebut.
Perhelatan Peparnas XV akan digelar pada 15-24 Oktober. Pembukaan pada 15 Oktober rencananya akan dihadiri langsung oleh Menko PMK Puan Maharani di Stadion Siliwangi. Upacara pembukaan juga akan dikemas menarik dengan menampilkan aksi pertunjukan para difabel.