Selasa 18 Oct 2016 19:35 WIB

Gus Sholah Nilai Menkumham Plin-plan dalam Konflik PPP

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid alias Gus Sholah.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid alias Gus Sholah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengkaji SK pengesahan PPP kubu Romahurmuziy, setelah Djan Faridz mendukung calon pejawat di Pilkada DKI, dikritik Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Sholahuddin Wahid. Dalam kasus tersebut, ulama yang akrab disapa Gus Sholah ini menilai sikap Menkumham sungguh aneh.

Sebab menurutnya, Menkumham seperti sengaja memberi ketidakpastian kepada partai politik, termasuk PPP. "Menhumkam harus memberi kepastian kepada partai politik. Kalau memang Menteri Yasonna menilai PPP kubu Djan Faridz yang tepat, kenapa tidak dari dulu disahkan," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (18/10).

Menurut Gus Sholah, seharusnya Menkumham konsisten dengan keputusannya. Anehnya, kalau pun nantinya ada perubahan terhadap PPP, bagaimana dengan Golkar nanti. Apakah ada jaminan suatu saat Golkar bisa selesai tanpa ada pengalihan pengesahan.

"Menkumham harusnya konsisten, jangan hari ini A besok B," ucapnya.

Adik kandung Gus Dur ini meminta agar Menteri Yasonna bisa konsisten dengan keputusannya. Karena memberi ketidakpastian ini akan merusak sistem di internal partai yang memiliki aspirasi konstituen dan mahkamah partai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement