Rabu 19 Oct 2016 05:14 WIB

Pemerintah Tuntaskan Enam Juta Buta Aksara

Buta aksara
Foto: blogger
Buta aksara

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pemerintah Indonesia selama 2014-2015 sudah menuntaskan sekitar 3,76 persen atau 6.007.486 juta orang buta aksara yang tersebar di seluruh provinsi.

Direktur Keaksaraan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud, Erman Syamsuddin, di Palu, Selasa, kawasan timur Indonesia menjadi daerah yang rawan dan padat buta aksara yang perlu untuk disentuh dengan berbagai program.

Sulawesi Tengah, kata dia, termasuk daerah yang rawan dan padat buta aksara sebelum 2010 karena masih banyak masyarakat buta aksara dan minim program penuntasan buta aksara. "Namun Sulawesi Tengah begitu cepat keluar dari angka keaksaraan nasional dalam waktu lima tahun terakhir dengan melibatkan seluruh perangkat pemerintah penuntasan buta aksara," ujarnya.

Dia mengatakan, penuntasan buta aksara tidak dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan peran pemerintah semata, olehnya dibutuhkan kerja sama yang baik dengan menggandeng swasta dan kelompok-kelompok masyarakat. Termasuk, sebut dia, memaksimalkan sanggar kelompok belajar, penggiat literasi, organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda, peran orang tua, yang didukung dengan UPT-UPT pemerintah.

"Pemerintah sangat berharap adanya keterlibatan aktif masyarakat lewat kegiatan-kegiatan literasi organisasi masyarakat dan kepemudaan, untuk mendorong minat baca masyarakat," ujarnya.

Dia berharap, momentum peringatan hari keaksaraan nasional yang di gelar di Sulawesi Tengah sebagai tuan rumah, dapat menambah semangat masyarakat dan pegiat literasi untuk terus mengajak masyarakat membaca.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement