Rabu 19 Oct 2016 08:46 WIB

Gempa Bumi Guncang Jakarta dan Banten

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Titik gempa di Pantai Utara Jakarta
Foto: BMKG
Titik gempa di Pantai Utara Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Gempa bumi dengan kekuatan 6,5 Skala Richter (SR) mengguncang beberapa wilayah di bagian utara Banten, Jawa Barat dan Jakarta. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa magnitido 6,5 SR dengan pusat gempa di Laut Jawa pada kedalaman 120 kilometer (km) dan kedalaman 654 km.

Gempa yang terjadi pada Rabu (19/10) pukul 07.25 WIB tidak membangkitkan tsunami. Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengkonformasi dampak gempa di beberapa daerah. Intensitas gempa dirasakan III-IV MMI atau ringan hingga lemah.

"Beberapa wilayah di bagian utara Banten, Jawa Barat dan Jakarta merasakan gempa dengan lemah dan mengayun selama 5 hingga 8 detik," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (19/10).

Masyarakat di Tangerang, Jakarta, Bekasi, Sumedang, Cikarang, Cirebon, Indramayu, Bogor, Cilegon, dan Sumedang dilaporkan merasakan guncangan tetapi lemah. Masyarakat di Jakarta yang tinggal di gedung bertingkat dan apartemen merasakan guncangan yang lebih kuat.

Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan. Diperkirakan gempa tidak menimbulkan kerusakan bangunan dan korban jiwa. Aktivitas masyarakat tetap berjalan normal.

Sutopo mengatakan meski kekuatan gempa cukup besar yaitu 6,5 SR, namun tidak menimbulkan dampak merusak karena pusat gempa sangat dalam yaitu 654 kilometer di bawah dasar Laut Jawa. Pusat gempa berada di dalam Lempeng Eurasia. Bukan pada subduksi lempeng.

Menurut dia, kejadian gempa ini cukup aneh karena bersumber pada daerah-daerah sesar atau subduksi yang sering muncul gempa tetapi di dalam lempeng Eurasia. Hal ini perlu diantisipasi agar bangunan-bangunan tinggi harus dibangun dengan konstruksi tahan gempa. Jabodetabek termasuk daerah rawan gempa yang sumbernya bukan di wilayah itu tetapi dari daerah sekitarnya.

"Bukan hanya bangunan yang perlu disiapkan tetapi manusianya juga harus disiapkan agar siap menghadapi gempa yang dapat terjadi kapan saja," kata Sutopo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement