REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang nelayan dari Kamal Muara, Basri, menyampaikan aspirasinya kepada bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia meminta, Anies tak menggusur kampung Kamal Muara, Jakarta Utara serta menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta jika terpilih menjadi gubernur DKI.
"Kami hanya meminta dua itu Pak Anies, jangan gusur kami di Kamal Muara dan tolong hentikan reklamasi Pulau G," kata Basri di Jakarta, Rabu (19/10) malam.
Aspirasi itu disampaikan Basri dalam Forum Diskusi Insan Cita Sejahtera Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan ini, beberapa tokoh KAHMI menyatakan dukungan ke pasangan Anies-Sandiaga, di antaranya Fahmi Idris, Fuad Bawazier, Afni Achmad, Musni Umar, dan Sekjen Kahmi Subandrio.
Basri mengatakan, warga Kamal Muara ketakutan dengan rencana penggusuran yang akan dilakukan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hampir semua warga Kamal Muara akan kehilangan mata pencaharian jika daerah itu digusur termasuk ibunya, yang sehari-hari mencari rezeki di tempat pelelangan ikan di Kamal Muara.
Dia melanjutkan, adanya reklamasi di Teluk Jakarta juga mengganggu para nelayan untuk mencari ikan. Hasil tangkapan ikan menjadi semakin sedikit dan harus menyusuri pantai lebih jauh karena adanya pulau buatan tersebut. Menurut Basri, reklamasi di Teluk Jakarta sama sekali tak berpihak kepada masyarakat kecil seperti nelayan.
"Saya gemetaran ini, Pak. Kamal Muara rencananya mau digusur tahun 2017. Reklamasi juga menyulitkan kami mencari ikan," katanya dengan terbata-bata.
Anies yang mendengar keluhan Basri nampak serius mencatat di sebuah buku kecil yang dipegangnya. Bakal calon gubernur yang diusung PKS dan Partai Gerindra ini berjanji akan lebih memperhatikan daerah di pesisir utara Jakarta tersebut. Dalam konteks ini, menurutnya, yang terpenting adalah berdialog dan mendengar aspirasi warga.
Terkait reklamasi di Teluk Jakarta, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini akan menunggu hasil kajian dari Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hasil dari kajian tersebut akan dijadikan dasar untuk menentukan kebijakan yang akan diambil olehnya jika terpilih menjadi orang nomor satu di Ibukota.
"Kita akan ambil sikap sesudah selesai kajian dari Bappenas dan (Kementerian) Lingkungan Hidup," ujar dia.