Jumat 21 Oct 2016 08:53 WIB

Pemprov Lampung Buka Daerah Terisolasi

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengerjaan Tol Lampung. Alat berat mengerjakan pembangunan jalan tol di Bakauheni, Lampung, Rabu (22/6)
Foto: Republika/ Wihdan
Pengerjaan Tol Lampung. Alat berat mengerjakan pembangunan jalan tol di Bakauheni, Lampung, Rabu (22/6)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memprogramkan membuka akses daerah terisolasi, untuk memudahkan jalur transportasi dan peningkatan perekonomian masyarakat. Akses daerah terisolasi tersebut dengan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

Pemprov menargetkan tahun ini pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan akan selesai 100 persen. “Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah terpencil dan terisolasi mencapai 80 persen,” kata Kabid Humas Biro Protokol dan Humas Pemprov Lampung, Kamis(20/10).

Beberapa wilayah masih terputus akses transportasi karena ketiadaan jalan dan jembatan. Menurut dia, masyarakat setempat harus memutar jalur lain untuk menembus jalur tersebut dengan mengeluarkan biaya yang besar dan waktu yang lama.

Ia menyebutkan pemrov melalui Dinas Bina Marga berusaha membuka akses masyarakat diantaranya jembatan Way Umbar dan Jembatan Way Paku I dan Way Paku II di ruas Simpang Teluk Kiluan–Umbar–Putih Doh di Kabupaten Tanggamus.

Akses utama selesai pada 2016 antara lain Metro-Kota Gajah-Simpang Randu-Seputih Surabaya. Selanjutanya, ruas Bandar Jaya–Simpang Mandala, ruas Simpang Korpri–Sukadamai–Kibang, dan ruas Lempasing–Padang Cermin–Simpang Teluk Kiluan.

Selain membangun jembatan, pemprov juga meningkatkan infrastruktur jalan mantap hingga 85 persen pada akhir tahun 2019. Peningkatan jalan mantap dengan pembangunan dan pemeliharaan.

Tahun lalu, pembangunan dan pemeliharaan jalan menghasilkan jalan mantap sebesar 67,02 persen. Hasil ini dicapai dari kegiatan pembangunan dan pemeliharaan jalan yang dilakukan sepanjang lebih dari 300 kilometer.

Pemprov menargetkan akhir 2016 jalan mantap di Lampung mencapai 70 persen. Selain itu pihaknya akan terus mengurangi persentase jalan rusak berat dan rusak ringan atau tidak mantap sebesar 29 persen.

Pembukaan akses daerah terisolasi dan terpencil, dan pembangunan jalan dan pemeliharaan jalan menjadi akses utama. Semua itu diprioritaskan pada akses menuju kawasan wisata, kawasan industri dan pertanian, serta kota.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement