Jumat 21 Oct 2016 13:51 WIB

Semakin Banyak Anak Muda Australia Gemar Berkebun

Cale Shoesmith telah bertanam anggrek sejak usia 15 tahun.
Foto: abc
Cale Shoesmith telah bertanam anggrek sejak usia 15 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Berkebun pernah dianggap sebagai kerjaan pensiunan, tapi tiga anak muda di Queensland Utara membawa wajah baru dalam sektor hortikultura di Australia. Di usia 23 tahun, Aaron Bean telah menggarap kebun selama beberapa tahun.

Ia mulai bekerja di toko bunga pada usia 17 tahun, lalu enam tahun kemudian menjadi ketua tim di Kebun Raya Mackay, Queensland. "Saya merawat lebih dari 1.700 anggrek, menangani 26 spesies dan variasi dari tanaman semut (Myrmecophyte), dan ada sekitar 54 spesies lidah buaya yang berbeda," tutur Aaron.

Tukang Bunga Aaron Bean
Tukang bunga dari Kebun Raya Mackay, Aaron Bean, telah menumbuhkan lebih dari 2.000 tanaman di pekarangannya.

"[Ada pula] tanaman ‘Cacti’ jumlahnya sekitar 90an, saya juga punya tanaman tilandsia dan bromeliad sebanyak 200-an spesies dan varian, dan seklitar 54 spesies pakis asli."

Aaron mengatakan, memiliki tanaman di rumah telah membantunya memiliki kehidupan sehari-hari yang lebih tenang. "Ini seperti terapi ... saya tertarik pada spesies karena mereka begitu menarik. Tanaman memberikan adanya rasa stabil dalam hidup saya dan yang saya lalukan adalah duduk menikmati apa yang telah saya buat, yang saya sudah tumbuhkan," ujar Aaron Bean.

Aaron tertarik berkebun sebelum kegiatan ini menjadi 'trendi', tapi ia mengatakan telah mengamati adanya ketertarikan anak muda yang dramatis dalam menanan. Sebuah fenomena yang ia kaitkan dengan semakin mudahnya mendapat tanam-tanaman.

"Ini adalah masa depan yang lebih berkelanjutan dan produktif dan semakin banyak kemudahan aksesnya. Mereka sekarang melakukan penyambungan dan penyilangan untuk bisa berkebun di kondisi daerah yang lebih beragam," kata Aaron.

Tren berkebun

Dua tahun lalu, Ryan Maunder mengubah kecintaannya pada kebun sayur milik ayahnya menjadi toko online yang sukses. "Berkebun tanaman tilandsia dan bromeliad selalu menjadi kesenangan dan spesialisasi saya," ujarnya.

Ryan Maunder
Ryan Maunder di kebunnya.

Tilandsia dan bromeliad masing-masing adalah jenis tanaman udara, dan toko yang didirikan Ryan berfokus pada membuat pelanggan mampu membawa tanaman ke dalam rumah. Kreasi seninya itu telah ditampilkan dalam ‘Harper and Harley’, salah satu blog fashion dan gaya hidup paling sukses di Australia. Menurutnya ini mencerminkan peningkatan  jumlah pekebun muda.

"Saya rasa ini semua sedang menjadi tren, tapi dari hobi dan tren juga bisa menjadi aktivitas seumur hidup yang membuat Anda gembira," katanya Ryan Maunder.

Terlepas dari usahanya, Ryan telah menggunakan hortikultura untuk membantu mengobati penyakit mental yang dideritanya. "Nenek saya meninggal beberapa tahun yang lalu dan saya sangat dekat dengannya, lalu saya mengalami depresi. Saya didiagnosa dengan bipolar dan sulit untuk berdamai dengan kondisi itu," ungkapnya.

Ia mengatakan, "kadang-kadang menemukan sesuatu untuk mengalihkan perhatian Anda adalah hal terbaik. Berkebun menjadi sesuatu yang benar-benar menyelamatkan Anda sepanjang hidup."

Ryan Maunder
Ryan Maunder menjual ‘seni hidup’ di toko onlinenya.

Ryan mengatakan, untuk terus belajar tentang tanaman dan berkebun, ia bergabung dengan komunitas hortikultura lokal, dan berusaha berpergian ke luar negeri dengan komunitasnya itu. Meski berkebun sudah menjadi trendi, masih banyak pemuda yang tak menghadiri pertemuan dan memperluas pengetahuan terkait tanaman.

"Kita punya segala macam keragaman tanaman asli dan juga tanaman non-invasif yang menakjubkan, yang telah diimpor dari seluruh dunia, dan karantina Australia semakin ketat sepanjang waktu. Makin sulit dan lebih sulit untuk mendatangkan tanaman baru, jadi penting bagi kami untuk merawat apa yang kami punya dan menjaga apa yang kami punya di Australia," kemukanya.

"Sungguh mengerikan melihat hilangnya pengetahuan, jadi lebih banyak orang muda seharusnya terlibat dan belajar," kata Ryan Maunder.

Cale Shoesmith
Cale Shoesmith memegang salah satu tanaman anggreknya.

Membawa anda kembali ke alam

Sebagai anggota termuda dari Komunitas Anggrek Mackay, Cale Shoesmith yang berusia 24 tahun dulunya berpikir bahwa minatnya terhadap tanaman membuatnya menjadi makhluk langka.

"Saya selalu berpikir diri saya aneh. Sepertinya semakin banyak orang yang mulai tertarik pada tanaman di usia yang lebih muda. Tapi lebih pada tanaman umumnya, tidak terlalu banyak pada anggrek. Tapi suatu hari pasti akan lebih banyak," ujarnya.

Cale merawat lebih dari 200 anggrek, termasuk anggrek vanila -yang terkenal dengan statusnya sebagai salah satu bunga yang menghasilkan sesuatu yang bisa dimakan.

Dan sebagai ahli listrik, Cale menggunakan kebunnya untuk mengurangi stres. "Ini adalah pereda stres yang besar, dan pada dasarnya membawa Anda kembali ke alam. Tanamlah beberapa sayuran di rumah, dan melihat diri kita bisa menghasilkan sesuatu dari kerja keras itu bagus rasanya," ungkap Cale Shoesmith.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/sosok/serunya-pengalaman-berkebun-di-usia-muda/7948398
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement