Senin 24 Oct 2016 09:39 WIB

Lazis PLN Beri Cahaya Pintar di Pesantren Gontor

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Lazis PLN salurkan bantuan bagi siswa berprestasi
Foto: Dok PLN
Lazis PLN salurkan bantuan bagi siswa berprestasi

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Dalam rangka HLN 71 dan Hari Santri Nasional 2016, Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (Lazis) PLN menyalurkan Beasiswa Cahaya Pintar untuk 50 mahasiswa Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur selama empat tahun sebesar Rp 1 miliar.

Acara penyerahan beasiswa ini dilaksanakan pada Sabtu, 22 Oktober 2016 bertepatan dengan Hari Santri Nasional yang diperingati bersama Lazis PLN dengan Universitas Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur.

Penyerahan beasiswa diawali dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Pembina Lazis PLN, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali PT PLN (Persero) Amin Subekti bersama Rektor Universitas Darussalam Gontor Prof  Akmal Fatullah yang dilanjutkan dengan penyerahan beasiswa secara simbolis kepada penerima manfaat.

Ponorogo, Jawa Timur, kata Amin, adalah provinsi ke 12 sebagai lokasi penyerahan Beasiswa Cahaya Pintar Lazis PLN se-Indonesia. Bantuan untuk provinsi lainnya segera menyusul agar bisa membantu mahasiswa dhuafa untuk bisa menyelesaikan kuliahnya. ''Kami perkirakan sampai dengan tahun depan pemberian bantuan ke 34 provinsi sudah terlaksana semua,'' ungkap Amin dalam keterangan resmi kepada Republika, Senin (24/10).

Beasiswa Cahaya Pintar merupakan salah satu program unggulan Lazis PLN yang didasarkan pada keyakinan bahwa cara ampuh untuk memutus mata rantai kemiskinan adalah melalui pendidikan. Sasaran program ini adalah mahasiswa dhuafa yang memiliki prestasi akademik baik dan motivasi belajar yang tinggi. Mahasiswa penerima manfaat program ini berasal dari berbagai program studi yang dimiliki oleh masing-masing perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.

Dalam kesempatan itu, Lazis PLN pun menyalurkan bantuan pendidikan dan dakwah di Pesantren Modern Gontor Ponorogo berupa donasi program Kaderisasi Ulama Gontor sebesar Rp 100 juta, mobil dakwah senilai Rp 200 juta, dan bantuan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di pesantren.

Rektor Universitas Darussalam Gontor Prof Akmal Fatullah menyampaikan, apa yang dilakukan PLN adalah bentuk kepedulian kepada dunia pendidikan khususnya pesantren. Lazis PLN sendiri sudah cukup lama memberikan beasiswa bagi santri Pondok Pesantren Modern (PM) Gontor.

Saat ini terdapat 24.000 santri dan pengasuh yang mondok di pesantren atau kampus untuk menimba ilmu dan mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara serta agama.

''Insya Allah, Beasiswa Cahaya Pintar betul-betul bisa menjadikan mahasiswa kami pintar. Di sini, kami bukan hanya mendidik mahasiawa agar pintar, tapi juga mendidik insan yang lengkap (insan kamil) dari segi intelektual, spiritual, jasmaniah, dan keterampilan serta akhlak,'' tutur Prof. Akmal.

Sumber dana beasiswa berasal dari dana zakat para pegawai muslim PLN se-Indonesia melalui kebijakan direksi yang memfasilitasi penyaluran zakat dari pemotongan penghasilan pegawai secara otomatis terpusat (automatic payroll system). Manajemen PLN berharap kegiatan ini dapat mempererat tali silaturahim dan kerjasama antara Lazis PLN dengan pemerintah daerah serta institusi pendidikan untuk melahirkan generasi muda Indonesia yang berkualitas.

Melalui Program Beasiawa Cahaya Pintar, hingga tahun depan Lazis PLN akan menyalurkan bantuan Rp 40 miliar untuk 2.000 mahasiswa dari berbagai program studi pada 33 perguruan tinggi negeri dan swasta di berbagai penjuru Indonesia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement