Kamis 27 Oct 2016 22:38 WIB

Pejawat Buleleng Berpeluang Bertarung dengan Kotak Kosong

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Ilham
Pejawat dalam Pilkada Buleleng Putu Agus Suradnyana
Pejawat dalam Pilkada Buleleng Putu Agus Suradnyana

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pilkada Buleleng, Bali diperkirakan berlangsung seru. Pasalnya, pasangan pejawat Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji), belum mendapatkan lawan di Pilkada 2017. Sebelumnya, calon independen, Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharmawijaya (Surya), dianulir KPU Buleleng, karena kekurangan dukungan 235 KTP.

"Yang diperlukan 40.283 KTP, kekurangan Paket Surya hanya 235 saja, sehingga dibatalkan KPU," kata Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta.

Sebelumnya, Partai Demokrat dan Partai Golkar, memberikan dukungannya kepada pasangan Surya yang maju lewat jalur independen. Lantaran Surya sudah maju, Golkar dan Demokrat tidak mengusung calon dalam Pilkada Buleleng, karena mereka menginginkan head to head melawan pejawat.

Ketua KPUD Buleleng, Gede Suardana, yang hendak dikonfirmasi, Kamis (27/10), tidak berhasil dihubungi. Bahkan, beberapa kali telepon-nya dihubungi, walau ada nada panggil, namun tak diangkat. Sikap senada dengan Demokrat juga ditunjukkan Partai Golkar. Sebelumnya, Ketua DPD Golkar Bali, Ketut Sudikerta menyatakan tidak akan mengusung calon, kendati pun KPU memberi perpanjangan waktu selama 28-30 Oktober.