Senin 31 Oct 2016 03:06 WIB

'Perang' Cicitan Sahal dan Tengku Zulkarnain, dari Ahok Sampai Celana Jeans

Tengku Zulkarnain
Foto: Republika/Yogi Ardhi Cahyadi
Tengku Zulkarnain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terjadi sedikit debat cicitan antara aktivis Jaringan Islam Liberal Akhmad Sahal dan Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain.

Awalnya, Akhmad Sahal mengkritisi soal pernyataan Tengku Zulkarnain yang menegaskan jika Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak dihukum KUHP maka Al Maidah 34 berlaku.  Namun kritik tersebut tak hanya berhenti di sana. Sahal juga mengomentari kicauan Tengku Zulkarnain soal pakaian.

"Kaum Kuffar menghina jubah, Pakaiannya Nabi Nabi. Hai KAUM Muslimin:" Apakah Ada satu Nabi Saja yang pakai jas dan celana jeans? Tolong Jawab," ujar Tengku lewat cicitan di Twitter, kemarin. 

Akhmad Sahal pun membalas, "Abu Jahal, Abu Lahab, Kafir Quraisy, semua berjubah dan bersurban. Apakah ada kafir Quraisy saat itu yang pake jas dan jeans?Jawab!," tanyanya.

Tengku pun mengatakan, "@sahaL_AS Abu Jahal pakaian Parsi bukan Jubah Arab. Abu Jahal dll Jubahnya Sutra, Isbal, Sorbannya Ekor  Panjang. Beda dengan Nabi.P KI tidak Tahu ini," katanya.  Namun Tengku sedikit merevisi dengan mengatakan, "Maaf Abu Lahab yg Pakaian Parsi."

Tengku Zulkarnain merupakan salah satu sosok di MUI yang bersikap tegas atas pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait surat Al Maidah.

Baca juga, Akhmad Sahal Kritik Waseken MUI, Soal Ahok dan Sebut Nama ISIS.

Ia menyebut nasib Gubernur DKI Jakarta (Ahok) sedang berada di tepi jurang. Ia pun menuding para pendukung Ahok telah kalap. "Nasib Ahok Di Tubir Jurang Alias Di Ujung Tanduk. Para Penjilatnya KALAP Takut Uang Honor Menjilat Hilang. Mau Makan Apa Lagi Mereka Nanti?," ujarnya lewat kicauan di Twitter, Jumat (28/10) malam.

Tengku Zulkarnain menegaskan, seluruh ulama Jombang dipimpin Gus Sholahuddin Wahid dan ulama NU Mendukung Fatwa MUI. Ahok, kata ia, mesti dihukum biar sudah minta maaf.

"Seluruh Ulama Jombang dipimpin Gus Sholahuddin Wahid dan ulama-ulama NU telah mendukung Fatwa MUI. Ahok mesti dihukum biar sudah minta maaf."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement