REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Ade Komarudin menilai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dapat mendinginkan suasana politik. Selain itu, pertemuan keduanya juga menjadi contoh baik bagi seluruh pihak.
"(Pertemuan Jokowi-Prabowo) sekurang-kurangnya akan mendinginkan suasana karena pernah bersaing dalam Pilpres 2014," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin (31/10).
Ia mengatakan pertemuan kedua tokoh itu menandakan bahwa dua orang yang pernah bersaing dalam Pilpres saja bisa duduk bersama memikirkan negeri ini, apalagi yang lain. Ade mengatakan, pertemuan itu selain mendinginkan suasana, juga akan mengarahkan semua orang untuk berpikir konstruktif bagi Indonesia.
"Dengan dua orang ini bertemu apalagi dengan dibumbui dengan jumpa pers bersama sangat konstruktif," ujarnya.
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengatakan pertemuan kedua tokoh itu merupakan silaturahmi politik biasa dan sudah dibicarakan sejak pekan lalu. Menurutnya, Presiden Jokowi pada Sabtu (29/10) sempat mengungkapkan keinginannya berkunjung ke kediaman Prabowo namun Ketum Gerindra itu mengatakan tidak perlu repot berkunjung.
"Namun terlaksana hari ini jadi pertemuan ini hal yang baik untuk silaturahmi dan isinya nanti kita lihat," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambut Presiden Joko Widodo di kediamannya di Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10).
Presiden Joko Widodo tiba di Hambalang sekitar pukul 12.30 WIB mengenakan baju batik lengan panjang bercorak coklat langsung disambut Prabowo Subianto yang mengenakan baju safari lengan panjang putih dan kopiah.
Namun belum diketahui pasti sejumlah hal yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Banyak pihak menyangkut-pautkan pertemuan tersebut sebagai antisipasi Istana atas aksi massa yang akan digelar pada Jumat (4/11).