Selasa 01 Nov 2016 06:13 WIB

FBI Dituduh Langgar Hukum

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Agen FBI tengah bertugas (ilustrasi).
Foto: AP Photo
Agen FBI tengah bertugas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Setelah mengkritik habis-habisan FBI, Demokrat menuduh FBI menyembunyikan informasi penting soal Donald Trump dan Rusia, Senin (31/10). Pemimpin Demokrat di Senat AS, Harry Reid menuduh pimpinan FBI, James Comey memiliki hubungan dengan kedua rival Hillary Clinton dan AS itu.

Pada Ahad, Reid mengirim surat pada Comey berisi tuduhan FBI punya standar ganda. "Atas aksi anda, mungkin itu melanggar hukum," kata Reid dalam suratnya, dilansir Independent.

Ia merujuk pada pengumuman FBI soal penyelidikan terhadap temuan baru kasus surat elektronik Clinton. Selanjutnya dalam surat, Reid menuduh ada rahasia tentang Trump dan Moskow yang publik tidak boleh ketahui. Ia menyebut Comey memilik informasi berbahaya tentang hubungan dekat dan koordinasi antara Trump, penasihat utamanya dan pemerintah Rusia. "Publik punya hak untuk tahu informasi tersebut," ujarnya.

Sejak lama Demokrat menuduh Trump dan Presiden Vladimir Putin punya keinginan yang sama. Dalam debat terakhir, Clinton secara langsung menuduh rival Republiknya itu jadi boneka Putin. Badan inteligen AS juga menyimpulkan bahwa peretas dibalik bocornya informasi surel Clinton berasal dari Rusia. Skandal surel Clinton terkuat setelah Wikileaks membeberkan ribuan surat elektronik milik Clinton dan Komite Nasional Demokrat.

Departemen peradilan dan FBI jelas menginginkan penyelidikan terhadap informasi baru. Surel-surel baru itu diperoleh saat FBI menyelidiki kasus terpisah. Clinton kedapatan menggunakan akun milik Huma Abedin, penasihat utama Clinton dan suaminya yang mantan anggota Kongres, Anthony Weiner.

Menurut sumber pada AP, ratusan ribu surel dideteksi sebagai temuan baru. Meski belum jelas apa isi surel-surel tersebut. Perintah baru hanya mengizinkan penyelidikan terhadap surel yang terkait dengan Abedin dan Clinton.

Comey telah mendapat kritikan pedas terkait penyelidikan baru ini. Hal ini karena, penyelidikan dilakukan 11 hari sebelum penduduk AS memilih presiden baru. Sejumlah pakar menilai Comey telah melanggar standar dan peraturan yang ada.

Seorang profesor di Universitas Sekolah Hukum Minnesota yang juga ketua pengacara etik Gedung Putih 2005-2007, Richard Painter telah mengajukan komplain terhadap aksi Comey. Ia mengadukannya pada Office of Special Counsel.

Kantor ini khusus menyelidiki pelanggaran Hatch Act. Reid menuduh Comey melanggar hukum tersebut. "Kita tidak bisa membiarkan FBI atau departemen peradilan mempublikasikan penyidikan yang tertunda selama kandidat sedang berjalan menuju pemilu," kata dia dalam kolom di New York Times. Menurutnya, ini adalah pelanggaran kekuasaan.

Dilansir Independent, penyidik bisa saja membeberkan atau mendeklarasikan sesuatu yang penting pekan ini. Kemungkinan ini akan jadi peringatan bagi siapa pun.

Penyidik akan mencari indikasi apakah ada surel yang dikirim atau diterima dari server Clinton saat menjabat di pemerintahan. Selain itu, penyidik mencari apakah diantaranya ada informasi penting atau tidak.

Dalam perkembangan terbaru, sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan agen FBI yang menyelidiki Weiner melihat materi terkait surel Clinton di laptop Weiner. Trump menyebut masalah baru ini sebagai bukti bahwa Clinton korup dan tidak bisa dipercaya. Dalam kampanye terbarunya di Florida, Clinton menolak berkomentar detail soal penyelidikan baru. Ini menantang Comey untuk membeberkan informasi yang dimilikinya.

sumber : Independent/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement