Rabu 02 Nov 2016 03:21 WIB

PKS dan Gerindra Izinkan Kadernya Ikut Demo 4 November

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Peserta aksi membentangkan poster di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada aksi demonstrasi umat Islam terkait pernyataan kontoversi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengutip salah satu ayat Alquran, Jumat (21/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Peserta aksi membentangkan poster di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada aksi demonstrasi umat Islam terkait pernyataan kontoversi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengutip salah satu ayat Alquran, Jumat (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyatakan sikap yang sama terkait kader partainya yang ingin ikut aksi demonstrasi pada 4 November mendatang.

Dua tokoh partai yang berada di garis luar pemerintahan itu mengizinkan kadernya untuk ikut berdemonstrasi pada 4 November. Alasannya, karena bagaimanapun kadernya merupakan warga negara Indonesia yang juga memiliki hak untuk menyatakan aspirasi kepada pemerintah.

"Kita harus tahu bahwa kita ini negara demokrasi, jadi warga negara punya hak. Walaupun dia anggota partai, dia warga negara," ujar Prabowo, saat di Kantor DPP PKS, Selasa (1/11) malam. Pernyataan Prabowo ini untuk menanggapi keinginan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon untuk ikut berdemonstrasi pada 4 November.

Senada dengan Prabowo, Sohibul mengatakan kader PKS sebagai warga negara juga memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi. "Adapun kalau ada kader PKS yang ingin ikut (demo 4 November), saya kira itu hak mereka," kata dia menanggapi Wakil Ketua DPR RI Fachri Hamzah yang juga menyatakan bersedia ikut demo 4 November.

Terkait tudingan bahwa demonstrasi tersebut mengandung unsur politis, Sohibul menilai anggapan itu harus dibuang jauh-jauh dan dipisahkan karena demonstrasi pada 4 November itu murni atas keinginan rakyat.  Penegak hukum pun diminta Sohibul untuk netral dan tidak terjerumus pada unsur politik. "Maka, saya kira elite politik, cukup berhati-hati dalam melihat itu," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement