REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Aksi damai pada 4 November besok terus mendapatkan dukungan dari masyarakat. Tujuan para relawan dalam aksi damai kali ini adalah agar Basuki Tjahja Purnama (Ahok) segera diproses dan diadili terkait kasus Ahok soal surah Al Maidah ayat 5.
"Harapannya Ahok segera diproses dan diadili, hukum harus tetap berjalan. Saya dan beberapa kawan-kawan saya dari Solo yang ikut aksi murni untuk membela agama dan menuntut keadilan tanpa dengan aksi anarki dan kami meyakini mayoritas para pendemo juga begitu," ujar Wahid (28) salah satu relawan asal Solo kepada Republika, Kamis (3/11).
Wahid pun menyayangkan bila memang ada kelompok kecil yang mencoba bertindak anarkis. "Semoga bisa sama-sama kami redam, intinya kami kawal proses ini benar-benar kaffah dengan sama-sama saling menjaga, saling mengingatkan, saling ngerem supaya tidak out control," tutur Wahid.
Wahid mengungkapkan sejak semalam sudah ada tiga bus rombongan yang berangkat dari Solo, Jawa Tengah untuk ikut bergabung dalam aksi damai besok.
Fathan Mubiina (20) salah seorang mahasiswi Universitas swasta di Jakarta mengungkapkan hal yang sama. Meskipun tidak bisa ikut bergabung dalam aksi damai nanti ia berharap agar aksi damai 4 November bisa mendesak kepastian hukum dan menegakkan keadilam.
"Negara indonesia negara hukum sehingga jangan hanya tajam ke bawah dan tumpul keatas sehingga aksi damai 4 November diharapkan penegak hukum merespon cepat proses hukum terhadap kepala daerah sekalipun," harapnya.
Ia pun menyayangkan bila banyak yang beranggapan aksi damai ini kental dengan nuansa politik. "Saya rasa aksi damai ini bukan kaitan SARA atau karena etnis ini hanya masalah menuntut keadialan," tegasnya.
Jadi, sambung Fathan, masyarakat tidak perlu berlebihan menanggapi aksi damai ini dan mengkaitkannya dengan pemilihan kepala daerah. Ia pun berharap, agar Ahok bisa segera memperbaiki dirinya untuk lebih santun dan menjaga setiap ucapannya.
"Ahok juga jangan ceplas ceplos karena pemimpin harus menjadi contoh yang baik untuk masyarakat," tutupnya.