REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PPP M. Romahurmuziy menghormati aksi unjuk rasa 4 November 2016 sebagai gerakan moral anak bangsa yang mengekspresikan pandangan berdasarkan keyakinannya yang terusik oleh satu peristiwa. Peristiwa tersebut diduga sebagai tindakan penistaan agama sebagaimana dinyatakan oleh fatwa MUI.
Menurut Romi, aksi tersebut adalah murni penyampaian pendapat dan pengawalan penegakan hukum yang dibolehkan dalam peraturan perundang-undangan.
"Aksi ini sebagai bentuk kemerdekaan berserikat dan mengeluarkan pendapat. Karenanya seluruh pengawalan keamanannya hendaknya dilakukan secara simpatik dan persuasif," kata Romi dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (3/11).
Romi juga nerharap, seluruh pihak, khususnya pelaku demonstrasi dan aparat keamanan, dapat menjaga aksi esok agar berlangsung aman, damai dan tertib. Aksi tersebut juga diharapkan tidak melanggar rambu lalu lintas dan tidak mengganggu kepentingan umum. "Islam itu cinta kedamaian, dan damai itu indah, maka pertunjukkanlah Islam rahmah," ucap Romi.
Tak hanya itu, Romi juga berharap para demonstran dan aparat kepolisian bisa menjaga kewaspadaan. Sehingga, keduanya tidak terpancing terhadap kemungkinan adanya pihak-pihak ketiga yang memanfaatkan aksi esok untuk tindakan-tindakan yang tidak diinginkan.
"Seperti memancing SARA, provokatif, intimidatif, maupun subversif baik dari dalam maupun anasir trans nasional," yerang Romi.
Baca juga, Pemudah Muhammadiyah Minta Polisi Antisipasi Penyusup.
Romi juga meminta Polri agar dapat menindaklanjuti seluruh tuntutan aksi pengawalan penegakan hukum esok secara profesional, akuntabel, transparan dan memuaskan. Hendaknya tuntutan tersebut juga menurutnya dipenuhi dalam waktu yang proporsional berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Sebagai parpol Islam terbesar di DKI Jakarta yang menjadi pengusung kontestan pilkada, lanjut Romi, PPP menyerukan agar seluruh pihak mampu menjaga kemurnian aksi besok dari politisasi.
Sebab menurutnya bisa saja aksi tersebut dikait-kaitkan dengan pilkada DKI 2017. Maka dari itu, para demontran diharapkan tidak membawa-bawa satupun atribut dan aksesoris parpol dan kontestan saat aksi.