Rabu 09 Nov 2016 12:47 WIB

Menteri Susi Sindir Negara Cina dalam Pertemuan Interpol

Rep: Mabruroh/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan tidak hanya memaparkan pengalamannya dalam menjaga ikan di laut Indonesia. Namun dalam Sidang Umum Interpol ke-85 yang berlangsung pada 7-10 November 2016 di Nusa Dua, Bali, Susi juga menyampaikan keluhannya dalam mengatasi kejahatan pencurian ikan (illegal fishing).

"Kita juga tadi mengeluh karena banyak yang bandel-bandel, yang besar-besar dari Negeri Cina," ujar Susi di Bali Nusa Dua Convention Center (BNCC), Nusa Dua, Bali, Rabu (9/11).

Menurut Susi, pihaknya juga telah melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa negara untuk menangani masalah illegal fishing tersebut. Beberapa di antaranya Timor Leste, Papua Nugini, Fiji, Vietnam, Australia, dan Cina.

Susi mengaku pernah pihaknya menangkap kapal pencuri ikan dimana dalam satu kapal krunya berasal dari 20 negara. Oleh karena itu dibutuhkan perjanjian bilateral dengan negara-negara tersebut untuk menindak lanjut dan melakukan penegakkan hukumnya. 

Meski demikian rapatnya, bahwa kejahatan tersebut bukan mewakili dari negaranya. Para pelaku kejahatan adalah wakil dari kejahatan itu sendiri. "Tapi sekali lagi itu bukan mewakili negara. Mereka musuh negara karena  mereka mewakili kejahatan bukan mewakili negara," ujarnya menegaskan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement