REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sistem ketatanegaraan Indonesia menghargai dan menjamin kemajemukan dan kebhinekaan sehingga sesuatu yang berbeda-beda tersebut harus dijaga.
"Sistem kenegaraan, ketatanegaraan kita menghargai dan menjamin kemajemukan dan kebinekaan itu dan tugas kita menjaga," kata Presiden Jokowi kepada ribuan orang yang mengikuti doa bersama di Econvention, Ancol, Jakarta, dalam acara Silaturahmi Nasional Ulama Rakyat yang digelar oleh PKB.
Mantan Gubernur DKI itu mengatakan Indonesia dianugerahi keberagaman dan kemajemukan termasuk dalam hal suku yang jumlahnya lebih dari 700, bahasa daerah 340, seni, dan budaya yang seluruhnya berbeda-beda. Bahkan tarian daerah yang bila dikumpulkan bisa mencapai lebih dari 4.000 ragam.
"Macam-macam, beda-beda inilah yang harus kita sadari," katanya.
Presiden mengatakan Indonesia dari mulai ujung barat sebelah utara di Pulau Natuna, paling utara di Pulau Miangas, hingga ke Wamena, Yahukimo, dan Puncak di Papua seluruhnya memiliki adat, budaya, dan bahasa yang berbeda.
"Ini sebuah karunia, anugerah yang patut disyukuri, tugas kita menjaga dan merawat," katanya.