REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Meski masih terhitung 1,5 bulan lagi, saat ini berbagai objek wisata di Kabupaten Sleman, Jawa Tengah bersiap menyambut kunjungan wisatawan saat libur akhir tahun. Libur Natal yang biasa berlanjut ke Tahun Baru biasanya dimanfaatkan oleh para pelancong untuk berwisata.
"Untuk hadapi libur akhir tahun, secara umum sudah kita siapkan, termasuk atraksi di objek wisata dan hotel-hotel untuk penginapan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman, AA Ayu Laksmidewi, Ahad (13/11).
Menurutnya objek wisata seperti candi, Jogjabay, dan Sindu Kusuma Edupark (SKE) telah memiliki program khusus akhir tahun bagi para pengunjung. Begitu pula dengan objek wisata yang dikelola oleh Pemkab Sleman, yakni Kawasan Wisata Kaliurang.
Untuk menyemarakkan agenda malam, seperti tahun-tahun sebelumnya, Disbudpar Sleman akan mengadakan Festival Lampion di area Gardu Pandang, Kaliurang. Selain itu, desa wisata di Sleman juga siap menampung kunjungan wisatawan akhir tahun.
Ayu menyampaikan, saat ini banyak desa wisata yang sudah dipesan untuk agenda keluarga pada libur Natal. Bahkan ada yang sudah menutup pendaftaran kunjungan, lantaran agenda pada libur akhir tahun nanti sudah padat. "Seperti di Desa Wisata Pentingsari, sekarang sudah tidak terima pendaftaran kunjungan lagi," ujarnya.
Melihat kebiasaan berwisata yang semakin marak, Ayu pun menargetkan peningkatan kunjungan libur akhir tahun 2016 sebanyak 10 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 532.877 wisatawan. Target tersebut ia buat dengan pertimbangan kondisi cuaca pada musim hujan.
Ayu optimistis realisasi kunjungan wisata nanti dapat melebihi target jika cuaca selama libur akhir tahun cerah. Sementara jumlah kunjungan di berbagai objek wisata diperkirakan akan merata. "Sekarang masyarakat mulai menyebar, tidak terkonsentrasi lagi di objek-objek besar seperti Prambanan. Tapi sudah mulai ke Candi Ijo dan lokasi lain," ujar Ayu.
Ia berharap waktu tinggal wisatawan pada akhir tahun juga dapat ditingkatkan. Jika biasanya hanya berkunjung sehari atau dua hari, menjadi empat atau lima hari sehingga pendapatan daerah dari sektor wisata bisa bertambah.
"Agar hari kunjungan bisa meningkat kami sudah berupaya membuat atraksi malam," ujar Ayu. Namun demikian, ia menyampaikan, penambahan atraksi malam akan dilakukan secara bertahap sebab sarana dan prasarana wisata di kabupaten setempat masih terbatas.