REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Gempa kuat menerjang Selandia Baru diikuti beberapa gempa susulan dan menewaskan dua orang. Gempa tersebut juga sempat menimbulkan tsunami dan ribuan warga harus mengungsi ke kawasan yang lebih tinggi.
Dari laporan ABC, disebutkan kawasan pusat gempa berkekuatan 7,5 skala richter berada 90 kilometer di timur laut dari kota Christchurch. Kota ini berada di pulau selatan Selandia Baru. Jaringan komunikasi di kawasan ini terputus dan petugas gawat darurat telah diterbangkan dengan helikopter. Gempa bumi menerjang Selandia Baru lepas tengah malam, selepas pukul 12.00 Ahad malam (13/11) waktu setempat.
Sebelumnya, telah terdapat sejumlah kebingungan soal ancaman tsunami di kalangan warga Selandia Baru.
Menteri Pertahanan Sipil memberikan pernyataan tidak adanya ancaman tsunami di akun Twitter-nya. Tetapi, kemudian ia memperbarui statusnya dengan "situasi telah berubah, ada kemungkinan tsunami," sebelum laporan adanya tsunami yang menerjang.
Pukul 06.00 Senin pagi (14/11), Badan Pertahanan Sipil di Selandia Baru mengumumkan telah menurunkan status ancaman tsunami di sejumlah kawasan pesisir pantai. Tapi, status ancaman dari gelombang laut setinggi 5 meter masih diberlakukan di timur laut pulau selatan Selandia Baru.
"Saat ini, kita tidak memiliki indikasi apakah jumlah korban akan terus bertambah, tetapi kita tidak bisa mengesampingkannya," ujar Perdana Menteri Selandia Baru, John Key. "Kejadian ini adalah yang paling mengejutkan di Wellington seingat saya. Akan ada biaya yang besar dengan kerusakan jalan-jalan dan infrastrukturnya," tambahnya dalam konferensi pers yang digelar Senin pagi.
"Saya telah berbicara dengan John Key beberapa waktu lalu. Saya yakinkan dirinya Australia memiliki solidaritas dan menawarkan bantuan. Ia tahu kita memberikan dukungan pada mereka di saat keadaan darurat dan kerusakan alam," kata PM Turnbull di salah satu acara televisi Australia, Sunrise.
Di Ibu kota Wellington, 214 kilometer arah utara dari pusat gempa, jaringan listrik telah terputus, banyak kaca-kaca bangunan pecah dan kerusakan cerobong asap. Sementara itu, sejumlah jalan di sebelah utara pulau selatan Selandia Baru mengalami kerusakan sehingga pihak berwenang tidak bisa melewati kawasan yang mengalami dampak parah.
Keadaan WNI di Wellington
Sementara itu, Kedutaan Besar RI (KBRI) di Wellington, Selandia Baru telah melakukan pemeriksaan terhadap kondisi ratusan warga negara Indonesia di sekitar Ibu Kota.
"Sejauh ini, alhamdulillah kami belum mendengar adanya WNI di Wellington, khususnya di Selandia Baru yang terkena dampak serius dari gempa dini hari tadi," ujar Wanton Saragih, Minister Counsellor untuk Penerangan Sosial Budaya dan Pendidikan KBRI Wellington.