REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Gempa bumi sebesar 7,8 skala Richter mengguncang wilayah selatan Selandia Baru, Senin (14/11) dini hari. Setidaknya dua orang tewas dan banyak bangunan rusak dalam peristiwa itu.
Sementara, ribuan orang dievakuasi ke daratan lebih tinggi untuk mengantisipasi terjadinya tsunami. Beberapa saat setelah gempa besar, gempa susulan dengan kekuatan 6,2 skala Richter juga terjadi. Beberapa orang yang terluka karena terkena reruntuhan bangunan dilaporkan berada dalam penanganan medis.
Saat ini, bangunan-bangunan di Ibu Kota Wellington juga dikosongkan sementara waktu. Para pekerja dan warga di sana diminta untuk menjauh karena petugas hendak melakukan penilaian terhadap risiko bangunan.
"Ini adalah gempa yang besar dan menjadi salah satu yang berpotensi mengguncang kuat Wellington," ujar Perdana Menteri Selandia Baru John Key. Ia juga mengatakan antisipasi gempa dengan cara melakukan penilaian bangunan akan menghabiskan biaya besar.
Key dijadwalkan melakukan perjalanan ke Kaikoura, sekitar 150 kilometer dari Christchurch yang terkena dampak gempa. Di wilayah itu hingga saat ini masih diberlakukan status keadaan darurat karena kekhawatiran gempa susulan yang besar dan tsunami.