Selasa 15 Nov 2016 00:39 WIB

Gubernur NTB Kutuk Aksi Bom Samarinda

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Damanhuri Zuhri
Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi
Foto: Muhammad Nursyamsi/Republika
Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH Muhammad Zainul Majdi bersama seluruh tokoh agama di NTB mengutuk aksi terorisme yang terjadi di Gereja Oikumene, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Ia mengatakan, aksi kekerasan tersebut merupakan hal yang merusak kebangsaan dan tidak bisa ditolerir. "Bahkan ada yang meninggal dunia, putri kecil 2,5 tahun namanya Intan, semoga Allah muliakan jiwanya," ungkap Zainul Majdi di Pendopo Gubernur NTB, Jalan Pejanggik, Mataram, Senin (14/11) malam.

Pria yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) itu menyampaikan, seluruh umat beragama di Nusa Tenggara Barat, menentang tindakan terorisme tersebut. Menurut Zainul Majdi, seluruh umat beragama mengutuk aksi pemboman tersebut.

"Seluruh umat beragama menentang dan mengutuk hal-hal semacam itu. Kita berdoa, Insya Allah dengan persaudaraan kita, hal-hal seperti itu dapat kita hindari dan jauhkan sejauh-jauhnya dari daerah kita," lanjutnya.

Pembacaan sikap ini juga dihadiri Tokoh Agama Kristen di Mataram, Yahya Mugiono, Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTB I Gde Renjana, Sekretaris PWNU NTB Lalu Winengan, dan sejumlah tokoh agama serta pimpinan pondok pesantren di NTB.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement