Selasa 15 Nov 2016 17:47 WIB

Zulkifli Hasan: PAN Menganut Politik tanpa Gaduh

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menyatakan Partai Amanat Nasional (PAN) menganut politik tanpa gaduh. Artinya, kata dia, PAN menyampaikan aspirasi dengan cara yang santun dan beretika.

"Ingat PAN berdiri untuk memperjuangkan rakyat, dan tolong perjuangkan rakyat-rakyat yang masih miskin, yang belum mendapat pekerjaan sehingga tidak terjadi kesenjangan, misalnya yang kaya semakin kaya dan sebaliknya yang miskin semakin miskin," kata Zulkifli Hasan dalam sambutan saat pelantikan di Pontianak, Selasa (15/11).

Hal tersebut, menurut dia, tidak boleh terjadi di negara Indonesia yang menganut sistem Pancasila. Sehingga hal itulah yang perlu diperjuangkan oleh para kader PAN.

"Selain itu, para kader PAN yang sudah menjabat jangan sampai lupa dalam memperjuangkan rakyat miskin atau rakyat yang diwakilinya. Bersuara terus, dan sampaikan aspirasi masyarakat, tetapi dengan cara-cara yang santun yang beretika," katanya.

Dalam kesempatan itu, dia mengajak kader PAN agar mau bekerja keras dalam memperjuangkan keadilan, membela masyarakat tidak mampu. "Ayo berjuang bersungguh-sungguh, apa yang diinginkan oleh rakyat, karena PAN bukan untuk sekelompok orang saja, tetapi untuk semua rakyat," katanya.

Ia menambahkan, sudah 19 tahun Reformasi, banyak yang telah dicapai, dan juga masih banyak yang belum dicapai, sehingga tugas kader PAN untuk membangun Indonesia agar lebih maju lagi.

Ketua Umum PAN menambahkan, tahun lalu sebanyak 260 daerah menyelenggarakan Pilkada secara serentak dan berjalan dengan sukses, karena rakyat Indonesia saling menghormati dan menghargai. "Dan itu terbukti 71 tahun Indonesia merdeka, kita memang berbeda tetapi tetap satu dalam NKRI dengan semboyan Bineka Tunggal Ika," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement