Rabu 16 Nov 2016 12:59 WIB

Bima Arya Minta Aparatur Siaga Memasuki Cuaca Ekstrem

Rep: Santi Sopia/ Red: Andi Nur Aminah
Bima Arya Walikota Bogor
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Bima Arya Walikota Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya meminta aparatur wilayah seperti camat dan lurah serta staf yang ada di bawahnya untuk selalu dalam posisi siap siaga dalam memasuki cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Kota Bogor akan menghadapi cuaca ekstrim hingga awal tahun 2017 mendatang.

Selain itu, Bima meminta para camat dan lurah itu tidak dilarang bertugas ke luar kota atau mengambil cuti dengan sejumlah catatan. "Kalau ada tugas keluar kota tidak apa-apa, asal dikooridinasikan. Kecuali memang di titik-titik yang rawan (bencana) itu harus standby," katanya.

Bima meminta segera didirikan posko-posko siaga bencana di setiap kecamatan. Jadi nantinya bantuan seperti natura melalui posko itu, semuanya dikoordinasikan dari posko tersebut.

"Saya meminta seluruh aparatur di wilayah untuk mengidentifikasi titik-titik rawan bencana yang selama ini telah menimbulkan bencana maupun yang berpotensi menimbulkan bencana. Disamping tindakan pencegahan atau hal lain yang mungkin terjadi, lakukan antisipasi terutama dititik-titik  pelayanan publik," kata Bima dihadapan peserta apel kesiapsiagaan.

Jika harus ada pembongkaran, sambung Bima, agar dikoordinasikan terlebih dahulu dengan warga dan dinas terkait. Seperti drainase yang terhalang bangunan liar atau titik-titik yang disalah gunakan untuk tempat usaha atau peruntukannya tidak sesuai. "Jangan sampai pembiaran yang ada menimbulkan bencana, baik di wilayah maupun pusat kota," sambungnya.

Secara khusus Bima meminta OPD yang sedang menjalankan kegiatan pembangunan tahap akhir untuk memonitor dan mengawasi. Terutama kegiatan besar yang berpacu  dengan waktu dan bisa terkendala masalah ketika ada bencana.

Berdasarkan data laporan kejadian bencana dari Januari hingga Oktober 2016, telah terjadi bencana banjir sebanyak 20 kali, tanah longsor sebanyak 50 kali, kebakaran 55 kejadian, puting beliung 7 kali, pohon tumbang 29 kali dan rumah roboh 24 kejadian. Adapun untuk titik rawan bencana di Kota Bogor, khususnya rawan banjir dan disertai tanah longsor terletak pada daerah aliran sungai ciliwung di Kecamatan Bogor Utara, Tanah Sareal dan Bogor Timur. Untuk daerah aliran sungai Cisadane ada Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Tengah dan Bogor Barat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement