REPUBLIKA.CO.ID, BASHIQA -- Warga Bashiqa baik umat Yazidi, Kristen, Islam kembali menengok kampung halamannya di Kota Bashiqa yang direbut oleh Negara Islam Irak Suriah (ISIS) dua tahun lalu. Usai ISIS diusir dari Bashiqa oleh pasukan Irak, mereka menengok halamannya yang telah luluh lantak.
Saat bertemu sesama warga Bashiqa, umat Yazidi, Kristen, Islam menyapa satu sama lain. Cium pipi satu sama lain di tengah reruntuhan dan puing-puing bangunan dan rumah-rumah. Pemandangan yang cukup mengharukan.
Mereka melihat reruntuhan rumahnya, melihat toko-toko hancur. Melihat bekas-bekas bangunan yang dibakar. Mereka sedi,h namun merindukan kampung halamannya dan ingin pulang walaupun belum bisa dilakukan saat ini.
Warga Bashiqa, seorang Yazidi, Barakat mengatakan, ia langsung lari tunggang langgang meninggalkan kotanya begitu ISIS menyerbu mereka pada tahun 2014 lalu. "Kami langsung pergi tanpa pikir panjang," katanya, Kamis, (17/11).
Sejumlah penduduk Muslim di Bashiqa, jelas Barakat, begitu ISIS tiba tak langsung meninggalkan kota. Mereka masih bertahan sebentar sebelum akhirnya pergi juga.
"Namun umat Kristen dan umat Yazidi langsung melarikan diri. Kami sadar akan segera dibantai ISIS begitu mereka menangkap kami, katanya.
Baca juga, ISIS Culik 300 Pekerja Pabrik.
Sedangkan warga Muslim kemudian baru pergi setelah semua umat Kristen dan Yazidi pergi. Sebab ISIS sebenarnya sama saja membantai umat Muslim dan umat non Muslim, tak ada bedanya, semuanya dibantai ISIS.
Saat ini, jelas Barakat, ia dan keluarganya tinggal di utara Kota Duhok. Ia dan keluarganya akan tinggal di sana lebih lama karena kondisi Bashiqa saat ini luluh lantak dan tak ada suplai apapun.
"Warga Bashiqa saat ini akan membersihkan puing-puing dan reruntuhan bangunan. Namun kami tak bisa tinggal di sini sebelum ada listrik, air, dan yang paling penting jaminan keamanan penuh dari pemerintah," ujarnya.