REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Pol Tito Karnavian beserta jajarannya mengunjungi Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta pada Jumat (18/11). Kemudian, kapolri dan pengurus MUI melaksanakan pertemuan tertutup.
"Hari ini MUI bertemu kapolri dan jajarannya, pertemuan ini pertemuan silaturahim biasa antara MUI dan polri, antara ulama dan umara dalam rangka mempererat kerja sama," kata Ketua MUI, KH Ma'ruf Amin, kepada Republika.co.id usai melakukan pertemuan tertutup, Jumat (18/11).
Ia mengatakan, silaturahim polri dan MUI termasuk dalam rangka merawat kehidupan kebangsaan di Indonesia. Selain itu, juga dalam rangka menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut MUI, dalam kunjungannya, polri juga menyampaikan perkembangan kasus yang terjadi baru-baru ini. Kapolri memberikan penjelasan mengenai peristiwa di Pulau Seribu kepada MUI.
KH Ma'ruf menerangkan, sehubungan dengan kasus yang terjadi yakni peristiwa di Pulau Seribu, Kapolri memberikan penjelasan secara tuntas kepada MUI. "Apa yang disampaikan kapolri itu bisa dipahami oleh pengurus MUI," ujarnya.
Sementara, Jenderal Pol Tito mengaku, kedatangannya ke MUI untuk mempererat hubungan silaturahim antara ulama dan umara. Lebih khusus antara polri dan MUI.
Ia juga mengatakan, sudah memerintahkan jajaran kepolisian di semua tingkatan, baik provinsi maupun kabupaten untuk membangun hubungan yang lebih intens dengan ormas-ormas Islam. Sehingga ada komunikasi antara polri dan ormas-ormas Islam.
"Kalau terjadi masalah yang berhubungan dengan keagamaan, khususnya masalah agama Islam, ada komunikasi dan dialog yang dapat dibangun untuk melakukan langkah-langkah dalam rangka menjaga stabilitas keamanan negara," jelasnya.