Jumat 18 Nov 2016 16:23 WIB

Perjalanan KA di Tasikmalaya Kembali Normal

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Kereta Api (Ilustrasi)
Foto: Antara
Kereta Api (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Terjadi keterlambatan kereta api lintas selatan akibat banjir dan longsor antara stasiun Gombong, Kabupaten Kebumen dan stasiun Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Rabu tengah malam (17/11). Meski sempat berdampak pada perjalanan kereta api di Tasikmalaya, hal itu tak berlangsung lama.

Kepala Stasiun Tasikmalaya Toni Haryanto mengatakan dikarenakan bencana banjir dan longsor sempat terjadi keterlambatan kedatangan kereta menuju arah Bandung pada dini hari dan pagi hari. Keterlambatan kereta pun terbilang cukup lama dengan variasi antara satu hingga tiga jam.

"Tengah malam yang telat yang ke arah bandung KA Kahuripan, Lodaya, Turangga terlambat sekitar tiga jam, biasanya pukul satu atau setengah tiga pagi sudah lewati Tasikmalaya. Kereta Mutiara selatan dan Malabar yang dijadwal pukul 05.00 dan 06.00 jadi terlambat satu jam," katanya saat diwawancara Republika.co.id, Kamis (18/11).

Baca: Perjalanan 11 Kereta Api Terganggu Banjir dan Longsor

Beruntung keterlambatan kereta api tak berlangsung lama. Ia mengatakan pada jadwal kereta siang hari, keterlambatan mulai berangsur hilang. "Kereta sudah normal sejak siang tadi, jadwal kedatangan dan keberangkat yang siang sudah tepat paling cuma terlambat sepuluh menit," ujarnya.

Sebelumnya, telah terjadi tebing longsor hingga menutup selokan pada KM 423 +5/3. Alhasil, air pun menggenangi rel sepanjang 200 meter dengan ketinggian lima sentimeter. Kejadian serupa juga terjadi pada KM 423+1 hingga menutup saluran air karena genangan setinggi 20 sentimeter dari kop rel. Beruntung longsoran sudah ditangani pada pukul 23.15 WIB.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ قِيْلَ لَهُمْ كُفُّوْٓا اَيْدِيَكُمْ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۚ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةً ۚ وَقَالُوْا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَۚ لَوْلَآ اَخَّرْتَنَآ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيْلٌۚ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقٰىۗ وَلَا تُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا
Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, ”Tahanlah tanganmu (dari berperang), laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat!” Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba sebagian mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih takut (dari itu). Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tunda (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa (mendapat pahala turut berperang) dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun.”

(QS. An-Nisa' ayat 77)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement